Posts

Showing posts from May, 2010

Pangeran Farsi

Image
Sesungguhnya Mike Newell tidak harus bekerja keras karena bisa dibayangkan bahwa cerita lengkap dan visualisasi Pangeran Farsi kemungkinan sudah tuntas dikerjakan oleh tim pengembang program permainan Pangeran Farsi. Film ini terasa begitu panjang dan melelahkan tetapi hebatnya saya tetap bertahan hingga akhir karena ingin tahu penutupan ceritanya, yang setelah itu membuat sedikit kecewa karena ternyata penutupnya tetap sederhana dan tetap sesuai dengan tebakan saya. Pujian perlu diberikan pada aktor Ben Kingsley yang memiliki kemampuan untuk menyatu dan tidak terlalu moncer sehingga sesuai jatahnya dalam plot film tersebut. Pujian untuk aktor Alfred Molina yang nyaris tidak bisa dikenali di balik dandanan tebal dan gigi emas palsu. Molina dalam film ini nampak betul seperti berada di rumah sendiri. Apakah saya akan dimaafkan penggemarnya jika tidak memuji Jake Gyllenhaal? Sepanjang perjalan pulang saya berpikir: Jika ia mengambil peran dalam film ini untuk menghapus ingatan p

Bagaikan Petualangan di Halaman Belakang bagian 5

Image
Selamat pagi! Jam enam lebih limabelas. Langit cerah. Nona N dan Nona L sudah entah ke mana berjalan-jalan. Prinscaming muncul diikuti anjing asing entah dari mana. Dia itu magnet anjing dan anak-anak. Sesudah diajak mengobrol, si anjing menemukan sisa ikan hiu yang tak termakan dan memutuskan untuk pergi saja sambil menggondol sarapan gratis itu. Perhatikan, yang selonjor itu nona L. Kami masih kering, dia sudah guling-guling di pasir Peserta persami lainnya mulai menyusul bangun. Kami sempat foto-foto sejenak. Jam tujuh lewat sedikit, hujan mulai turun lagi. Cukup lama. Saya menunggu hujan reda sampai ketiduran lagi di tenda. Sebentar. Lalu saya bosan dan keluar memakai jas hujan. Jas hujan baru yang dibeli dalam rangka persami, ahoy! Hujan turun sampai sekitar jam sepuluh. Tidak konsisten. Kadang deras, kadang rintik gerimis. Dalam kondisi seperti itu Layla dengan kekuatan tenaga dalam yang luar biasa main air laut sepanjang hari, mulai dari mendung, gerimis, deras, gerimis, s

Bagaikan Petualangan di Halaman Belakang bagian 4

Image
Kadang-kadang lelaki yang saya pacari itu bawel bukan main, padahal tampilan luarnya cool. Karena saya juga bawel, maka seringkali terjadi perebutan kekuasaan di antara kami berdua yang membuat saya seringkali ingin menggigit pantatnya. Pada saat dia berada di alam terbuka jauh dari rumah, dengan sigap mendirikan tenda, membuat simpul ini itu, menyalakan api unggun lalu memasak menggunakan api unggun, di mata saya derajatnya langsung kembali meningkat menjadi pria terseksi abad ini. Begini ceritanya, masih di Sadranan, setelah tenda-tenda berdiri cukup kokoh menghadap semi serong ke arah tebing agar terhindar dari hembusan angin laut, kami pun nongkrong di belakang tenda-tenda itu. Duduk di atas hamparan platik alas teras tenda Kanada, menghadap laut dan merumpi ke sana-kemari. Angin laut sudah reda. Langit masih kelam. Jadilah kami ngobrol ngalor ngidul itu dalam temaram sinar bulan tua, yang kadang tertutup awan mendung. Buat saya yang tidak pernah kemping di alam terbuka, rasany

Bagaikan Petualangan di Halaman Belakang bagian 3

Image
Sadranan berjarak lima menit jalan kaki dari penginapan tempat kami menitip motor. Ya, di sana ada penginapan. Bentuknya sangat sederhana, mungkin fasilitas yang disediakan juga sangat mendasar: tempat tidur, tempat duduk, dan entahlah, mungkin kamar mandi juga? Karena daerah itu susah air bersih, saya meragukan adanya kamar mandi pribadi di tiap kamar. kesorean Ketika menjejakkan kaki ke pasir, matahari sudah jauh sekali di kanan kami. Langit warnanya biru, emas, dan agak kelabu oleh gumpalan awan hujan yang sudah saya cemaskan semenjak kami sampai di Wonosari. Teman serombongan bilang, di pantai tidak pernah hujan. Saya cuma ketawa dalam hati karena setahu saya pantai sering sekali hujan. Ombak laut Selatan yang terkenal besar dan ganas tetap nampak ganas di Sadranan. Bergulung-gulung dan pecah tidak jauh dari pinggiran pantai. Artinya? Jangan berenang terlalu ke tengah kalau tidak biasa. Saya merelakan jauh-jauh pikiran untuk berenang di Sadranan seperti yang pernah saya lakuka

Bagaikan Petualangan di Halaman Belakang bagian 2

Image
Pada hari yang ditentukan peserta berkumpul terlambat dari jam yang dijanjikan karena satu (terlambat bangun sehingga ketinggalan kereta dan terpaksa naik bus dari Semarang pagi-pagi) dan lain hal (benar-benar tidak bisa bangun meskipun sudah ditelpon berkali-kali sepanjang pagi) akhirnya jam 1 siang, setelah molor 3 jam dari jadwal, kontingen berjumlah 10 orang dengan 5 sepedamotor pun berangkat dari Yogyakarta ke arah Selatan. Selain barang-barang keperluan pribadi, bersama kami di atas 5 motor itu adalah dua unit tenda, satu kompor gas portabel, dan berbotol-botol air mineral. Sebagian besar peserta acara persami alias perkemahan Sabtu-Minggu itu tahu bahwa persediaan air bersih di daerah Gunung Kidul, termasuk pantai-pantainya, sangat terbatas. Peserta N dan Peserta S yang slow motorbike rider, berwah-wah-wah-indah sepanjang jalan Perjalanan mengambil rute Imogiri Timur lantas naik ke Wonosari Gunung Kidul melewati Panggang. Karena pranata mangsa sudah acak adul tidak karuan

Bagaikan Petualang di Halaman Belakang bagian 1

Image
Dengan lapang dada saya menyatakan bahwa saya bukanlah pramuka walaupun sampai kelas 6 SD saya masih mengikuti ekstra kurikuler wajib ini di sekolah . Dengan takjub saya mengakui bahwa terakhir kali saya pergi berkemah usia saya masih 10 tahun, dan itu pun bukan benar-benar berkemah karena tenda-tenda sudah berdiri di halaman sekolah ketika kami datang sehingga sejatinya itu seperti pindah menginap semalam saja di sekolah. Sungguh luar biasa bahwa akhir pekan tanggal 22-23 Mei kemarin saya pergi kemping bersama-sama pacar dan teman ke pantai Selatan Yogyakarta. Ini adalah kunjungan saya yang ke-empat ke pesisir Selatan DIY. Kunjungan saya yang pertama pada tahun 1995 bersama 240 teman seangkatan di sekolah menengah pertama, dalam rangka merayakan kelulusan kami. Pantai Parangtritis hanya kami kunjungi selama 2 jam saja, dan tidak meninggalkan kesan indah di benak saya. Rasa-rasanya malah tidak meninggalkan kesan apa pun. Kunjungan kedua di penghujung 2007 dengan seorang lelak
Image
it is the river that flows in you it is the river where you belonged once it is the river you vowed to never return to yet here you are listening to the river calling you it is the river it flows in you -- for LHS-- Photo is made by Melisa Angela

Harta Karun Warisan Mbahmu Yang Paling Pamungkas Itu!

Image
Pas betul, pekan ini mendadak ada orang yang marah-marah mendengar seorang turis bule berpendapat semacam "Gak usah ke Borobudur kali ye, kemahalan! Kan cuma liat batu item doang." Kemarahan itu merembet pada beberapa orang Indonesia yang dia kenal dan pernah dia dengar menyelundupkan orang asing ke situs-situs kuno itu sebagai orang Indonesia dengan tujuan agar tidak harus membayar mahal. Saya adalah salah satu pelakunya. Dan saya ketawa. kecuali punya KTP/KITAS silahkan membayar USD 15 untuk siang hari, USD 40 untuk matahari terbit  Terlepas dari kekurangpahaman saya atas penyebab kemarahan tersebut karena saya tidak menyaksikan sendiri kejadiannya, saya pribadi memiliki kemarahan yang mungkin serupa, sekaligus kesadaran bahwa kemarahan tersebut sia-sia. Beberapa pekan lalu saya bertemu dengan seorang pemerhati dan pelaku pelestarian kebudayaan dan kearifan lokal. Haa sungguh gelar yang sangat panjang, tetapi memang seperti itulah beliau adanya. Usianya masih muda da
Image
Setelah masa berpacaran itu, saya merasa tertipu. Pada suatu malam Jumat yang Kamisnya libur, saya dan prinscarming pergi menonton di bioskop. Dia bersikeras memilih film Robin Hood, sementara saya sebetulnya sedang lebih ingin menonton How to Train Your Dragon. Karena saya mencintainya, dan jarang-jarang dia kelihatan antusias, pula saya sebetulnya ingin melihat juga isi film Robin Hood, maka kami pun setelah mengantri sejenak mendapat tiketnya. Demikianlah di malam Jumat tersebut kami berpacaran menonton film Robin Hood. Robin Hood yang telah dikisahkan secara oral verbal semenjak abad 15, telah mengalami berbagai bentuk penafsiran cerita di tangan para pelaku perfilman Hollywood (cieeh). Versi film Robin Hood yang pernah saya saksikan ternyata  lebih banyak dari dugaan saya sendiri. Saya ternyata pernah menonton Robin Hood versi Disney, Robin Hood Prince of Thieves, Robin Hood Men in Tights, ditambah dengan versi sutradara Ridley Scott yang terbaru itu. Yang belum saya tonton h

In Preparation

In preparation for a better beginning and trendy gadget, I am making this posta on my phone. So rad! the only setback is not being able to insert images

Mimpi Basah yang Kering

Image
Kayaknya pada suatu masa, saya pernah menceritakan, entah menggunakan media apa, saya lupa, tentang sesuatu yang sering dan berulang menimpa saya. Entah itu kutukan atau sebetulnya bisa dijelaskan secara semi-ilmiah dari sisi psikoanalisis: mimpi basah saya berakhir kering. Seperti apakah mimpi basah yang berakhir kering itu? Seperti halnya kentang alias kena tanggung, dalam mimpi saya itu terjadi adegan intim yang cukup intensif antara saya dan satu lawan jenis, seringkali wajahnya tidak nampak jelas dan kadangkala orangnya pun sepertinya tidak ada di dunia non-mimpi saya. Di saat puncak, pada saat kegiatan utama sebuah keintiman fisik tersebut akan ditunaikan, biasanya akan terjadi sesuatu. Biasanya saya terbangun. Atau di satu mimpi yang saya ingat betul sampai saat ini, terjadi semacam intervensi, di dalam mimpi, pasangan saya itu harus pergi sebentar sambil tak lupa minta maaf dan menyuruh saya menunggu sebentar di atas ranjangnya. Dalam satu mimpi itu saya ingat saya pun menu

Semoga Loki Besertamu

Image
Ini adalah yang dikatakan Cunguk 6 tahun lalu. Saat itu kami sedang berusaha menyusun modul pelatihan penulisan sambil jalan. Di salah satu fasenya, setiap hari selama seminggu kami harus mengarang. me·nga·rang-nga·rang v menceritakan (mengatakan) sesuatu yg tidak benar; mengada-ada: kami sudah yakin dng kebenaran berita itu, tetapi ternyata dia hanya ~ saja Loki , si ganteng dari Asgard yang kadang suka iseng dan jelas jago ngarang Karangan itu boleh pendek boleh panjang. Tapi yang membaca harus bisa dibuat percaya. Kalau kami ternyata malas atau lalai membuat karangan itu, maka kami harus mengarang alasan kenapa kami sampai tidak membuat karangan harian tadi. Sekali lagi alasan yang ngarang itu pun juga harus bisa membuat yang lain yakin dan percaya. Saya rindu melakukan itu. Saya rindu mengarang. Saya rindu duduk bersama-sama dan membahas kebohongan masing-masing . Saya rindu berusaha mengarang setiap hari. Tapi kerinduan yang terakhir itu sedang berusaha dipenuhi de

Munthuk

Image
Mesin kopi yang membuat kegembiraan membuncah itu hanya merebus biji kopi Arabica yang dikemas oleh Excelso . Menurut Asisten HoSO, itu adalah kopi favorit dan terenak menurut selera para peminum kopi akut di kantor tersebut; antara lain Pak To, Pak Jo dan Mas Le, yang kebetulan adalah para petinggi kantor. Staf rendahan macam saya boleh menyeruput sedikit jika mau, tapi harus sadar diri ikut patungan buat beli kopi, karena sepertinya memang tidak ada petty cash untuk mensubsidi kegemaran ngopi dan ngeteh pasukan pegawai bantingan ini. Saya nggak keberatan ikut saweran untuk keperluan teh gula krimer kopi itu. Di bufet tempat mesin kopi tersebut bertengger, disediakan sebuah kotak dengan tulisan Creamer, Coffee, Sugar, Tea Box. Ide awalnya adalah; setiap kali membuat secangkir teh atau secangkir kopi, cemplungkanlah barang seribu-dua ribu rupiah(minimal) ke dalamnya. Tapi upaya pemberdayaan mandiri ini kurang sukses karena banyak yang tidak menyadari kehadiran kotak tersebut, atau

Kenapa Lupa Harus Dilawan?

Image
Kemarin saat saya sekali lagi kembali ke kamar mandi, untuk memeriksa apakah saya yang semi otomatis ini terlupa atau terlewat satu atau dua prosedur akhir buang air (yang terdiri dari 4 hal; kunci pintu, buang hajat, siram lubang wc, cuci tangan), saya mendadak terpikir soal lupa.  Kenapa kita harus melawan lupa?  Ada orang-orang yang berpendapat bahwa masa lalu itu harus dikubur agar kita bisa terus maju ke depan. Kenapa harus menyeret-nyeret beban ke mana-mana yang menyebabkan kita berhenti maju jalan? Saya memahami pendapat itu. Saya seringkali dihantui sesuatu yang terjadi di masa lalu. Sesuatu yang tidak bisa saya ubah dan sekeras apapun saya berusaha menerimanya dan menjadikannya bagian dari diri saya, tetap saja ia menjadi sebuah ganjalan. Lebih baik, saya yakin, lebih baik kalau saya melupakannya. Tetapi, terkadang badan lebih ingat daripada pikiran. Bahkan pada saat saya kira saya sudah lupa, ternyata masa lalu tersebut masih bercokol di bawah sadar saya, menimbulkan gejal