Posts

Showing posts from December, 2005

Last Wish

Blues akhir tahun. Sejak umur 21, gue kayanya selalu merasa haru biru nggak perlu di akhir tahun. Ini ada hubungannya dengan ketidakmampuan untuk memenuhi janji yang makin tahun makin bertambah. Kenapa sih jadi orang dewasa itu susah banget? Tiga tahun terakhir ini, di akhir tahun gue menenggelamkan diri ke dunia fantasi, dan pekerjaan. Yang nggak ada hubungannya sama skripsi yang mestinya gue selesein tiga tahun lalu. I'm a big total loser. There, I said it. Rasa bersalah atas janji-janji yang nggak dipenuhin itu numpuk jadi setinggi gunung. So here's what I'll do... I'm going to fix the biggest chunk of that pile. I will love and respect myself. There's no buts, ifs, and try... coz i heard somewhere, winners don't try, they do. Gue takut banget... But hey.. this is life, right? Merry New Year, people! Semoga tahun mendatang membawa lebih banyak rejeki!

0056

Image
Girls night out. Sembilan orang ini berencana nonton King Kong. Ya, the gigantic black hairy ape, and perhaps Adrien Brody with the top off. But we attended a discussion club first, which suddenly turned into a short session of express mental therapy for the moddy me of the cloudy day. Jam lima sore, Mml. Petite kirim txt, mau ikutan main... So there were ten. Tapi waktu dia nongol, yang enam orang sudah memveto Kong karena nggak pengen bayar 20 ribu mata uang tolol buat nonton Naomi Watts diperkosa kera raksasa dan entah Adrien Brody memperkosa siapa,... T'Rex mungkin? Black as the body-double for Kong Akhirnya kami bersepuluh pergi jalan-jalan di Dago. destination: Hypermart... ada store manager yang sempet mencuri perhatian beberapa pekan sebelumnya. Ha! Karena maraton Sex and The City DVD, pikiran gue lagi ngambang di dunia khayalan. Mendadak sepuluh orang ini bener-bener kaya Carrie Bradshaw dkk yang lagi jalan-jalan di Dago. Kita ngobrolin cowok, dan film, dan makanan--karena

0055

Image
Waktu pesta Natal kemaren, gue datang berdua. Bukan siapa-siapa, nggak istimewa. Gue ngajak dia karena gue takut sendirian, dan dia mau ikut karena ada makanan dan minuman gratis.It was the safest choice of a date, coz with a man I actually like, the risk of losing my head is a hell LOT bigger. Seperti yang gue takutkan, pesta itu bukan jenis yang akan bikin gue bisa jadi diri sendiri. Sebagian orang yang dateng gue nggak terlalu deket dan bahkan gue nggak kenal. Termasuk pasangan kencan gue... yang gue nggak terlalu tertarik untuk mengenal lebih baik di tengah keramaian seperti itu. Untuk hal semacam itu gue domestik banget kok. The best way to get to know a man is when a kitchen is involved. Ok, bad moves, bad decision... still, I'm 25 and I should be able to handle all of these craps by now. Ya nggak? Tapi setelah sebotol bir, sebatang rokok, dan beberapa percakapan, gue merasa cukup percaya diri dan tenang untuk jadi diri sendiri. Be my cheery self and not just some peacock sho

0054

Gue baru nonton sebuah film ajaib judulnya Samsara di malam natal yang sunyi senyap ini. Terus di dalam film itu ada banyak banget ungkapan dan kalimat yang nendang daleeem banget. Di akhir film, ternyata film itu feminis abis. Dan ada sebuah pertanyaan yang terukir di batu... "Gimana caranya orang bisa mencegah setetes air supaya dia nggak hilang menguap?" di balik batu itu ada jawabannya.. "Masukin aja setetes air itu ke laut" Halah... kenapa gue jadi deg-degan ya? Apakah ini pencerahan?

Ijo Kotoran Kuping Infeksi

Image
Maniak alat tulis beraksi! Mungkin karena gue suka nulis, gue suka banget alat tulis dan kantor alias ATK. Tapi benernya nggak gitu-gitu banget sih. ATK itu seperti mewakili sebuah keteraturan. Sesuatu yang nggak bisa gue kontrol sama sekali ha ha ha Mungkin juga karena itu adalah perabot yang bisa kebeli sama gue tanpa harus merasa terlalu bersalah. Karena: a. Biasanya nggak terlalu mahal. b. Gue pasti pake karena butuh. c. Nggak kaya set piranti makan atau set perabot-perkakas lainnya, gue nggak harus "tapi ditaruh di mana" atau "lucu 'kali ya kalo punya rumah sendiri dan pake ini." Dengan kata lain, alat tulis dan kantor alias ATK merupakan penyaluran hasrat kedomestikan gue yang nggak kesampaian. Di kamar gue banyak banget ATK yang nggak berfungsi. Bolpen-bolpen yang ngadat, entah almarhum, sekarat atau hanya sekedar istirahat. Pensil-pensil yang ujungnya potek, dan gue tahu gue punya peraut tapi lupa ditaro mana. Pensil mekanik, bolpen tinta yang mata penan

I Love You Mom!

Hari ini hari Ibu se Indonesia... Selamat buat para Ibu dan calon Ibu seIndonesia Raya!!! Hari ini kita merayakan kemampuan reproduksi kaum wanita!!! Tapi kalo dipikir-pikir... kenapa sih di Indonesia nggak ada hari Bapak?

0053

Whatamonth! Diwarnai sebuah episode depresi akibat luapan hormon yang tak terkendali, dan juga satu hari di mana hasrat untuk mutilasi sangat tinggi. Kepingin motong daerah pinggul gue, ambil rahim gue, terus dicuci di bawah air mengalir yang sejuk seharian... hhhh.... Tapi seharian ini keluar dan merasa hidup. HEIBATS! Dimulai dengan sebuah mimpi yang menyenangkan mengenai diriku sebagai pusat sebuah alam semesta. Luar biasa! Penuh dengan simbol-simbol dan pesan-pesan kenarsisan! Luarbiasa! Terjaga, guling-guling encok di kamar Onyit, terus mandi. Luar biasa! Mandinya pun pakai air dingin! Sarapan kopi, ritual pagi, dan langsung pergi. Janjian sama Dugong Ratu di bawah jembatan penyeberangan dekat Stasiun. Tadinya mau membelanjakan uang, tapi uangnya belum ada. Jadi yasudahlah. Jalan-jalan ajalah nemenin Dugong Ratu yang kepingin memburu DVD dan entah apa lagi di KotaKembangs. Perhentian besar pertama, Pasar Baru. Itu adalah kunjungan perdana gue ke Pasar Baru. Gue udah tahunan tingga

0051

The attack of foreign animals in our bathroom (terj. bebas: serangan hewan-hewan bule di kamar mandi kami) Kosan gue saat ini adalah tempat yang sangat menyenangkan walaupun penampilan butut dan kami terancam tergusur kapan pun tahun depan (2006). Harganya cukup murah mengingat lokasinya yang strategis, tapi sekaligus cukup mahal bila mengingat minimnya fasilitas. Tapi yang paling gue suka dari tempat itu adalah aksesnya ke mana-mana. Gue bisa jalan ke Superindo Dago, ke BCA Cikapayang, ke BIP, ke RS Borromeus tinggal lompat, ke UNPAD tinggal melirik, ke ITB dan Bonbin juga srut srut... nyampe. Dan tersedia juga anugrah terindah kemajuan teknologi bagi umat manusia: Mesin cuci dengan pengering! AHAHAHAHA! *ketawa iblis* Gue pindah ke tempat itu sekitar awal 2004 saja. Penghuni rumah itu sekarang total 9 orang. Tadinya 12. Semua perempuan. Pake aturan yang mengatakan bahwa bla bla bla blu blu blu... yang bener aja. Emang ini bakalan ditepatin? Dari pengalaman ngekos yang sudah cukup vet

0052

Sakiiiit saakiiitttt nggak perduli lagiii nggak pengen perduli lagiii Mirna, kamu ini kenapa sih? Gue nggak tau apakah karena hormon, apakah karena pada dasarnya gue udah gila beneran, selama dua minggu terakhir ini gue merasa sangat sedih. I feel really stupid to even feel like that, or to even think about it. Kayanya selama ini, setiap gue main ama temen, dan tampak seneng, ketawa-tawa, sebenernya gue nggak lagi ketawa, sebenernya gue ketawa biar orang lain nggak merasa pait. Biar terhindar dari kecanggungan dan rasa nggak enak. Hasilnya, begitu acara berakhir dan gue pulang dan sendirian, rasanya gue mau mati aja. Rasanya sepi dan sendiri sekali. Rasanya seperti nggak penting. Kadangkala di tengah keramaian, gue malah merasa super duper sendirian banget. Tambah kerasa. I don't feel like I'm important. I want to feel important. Not much, just enough. 'Coz I feel as if, my existence means nothing. When I cease to exist, no one would notice. Nobody cares. They only care whe

0050

Dyslexia itu apa sih benernya? Waktu SMP gue mulai keserimpet lidah. Di suatu siang yang terik, kita dipaksa nongkrong di masjid sekolah buat ngedengerin ceramah. Tau-tau suara penceramah gag kedengeran. Gue dan temen-temen yang menyamarkan permainan Bingo dan Tic Tac Toe di balik buku catatan langsung celingukan, mengira acara sudah selesai dan bersiap-siap kabur ke kantin. "Ah, bukan. Lampi Matu kayanya. Belum selese cramahnya", kata gue yang paling dulu tanggap. Hmm... Keanehan ini kadang terjadi kadang tidak. Biasanya pada saat gue udah mulei lag antara otak dan bibir, dikarenakan lapar atau kecapean. Terus beberapa tahun terakhir ini lewat Dugong gue jadi kenal Raka, yang tampan dan tiada bandingannya, dan dia juga suka melintir lidah, tapi karena alasan kreatifitas semata. Misalnya... @ chat room Kisang Peju : Hey cantik... mau abang temani? Dugong Ratu : ... SIAPA LU?! *plak!* @ chat room pada kesempatan yang berbeda Bagung Jakar : Neng, sendirian? Dugong Ratu : Siapa

0049

Image
What Not To Wear ...adalah sebuah acara polisi fesyen di negeri Inggris sono. Pembawa acaranya adalah dua ibu-ibu super ganas dengan hidung mencuat tinggi dan kerut wajah tersamar, dan kemampuan fesyen yang berstandar tinggi. Jalan-jalan Bersama Dua Monster ...adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh dua tokoh utama kita kali ini; Mml. Petite dan Mama Gajah. Yang di antara mereka berdua saja berbeda 11 ukuran pakaian (1 dan 12), sekitar 40 kilogram tulang dan lemak, dan kurang lebih 27 sentimeter secara vertikal. Wajah mereka samar-samar antara standar dan tidak, hidung ambles ke dalam, mata mencuat keluar, dan selera fesyen mereka cukup mendatar di lantai dansa tren internasional. Kalau dilepas ke jalan tanpa makan, mereka akan senewen dan membantai semua hal yang tampak di mata. Tapi hari itu mereka sudah makan racun semangkuk . Mml. Petite : Eh seneng deh, jalan di Bandung pas mendung gini. Mama Gajah : Iya, selain itu perhatiin deh, paving-bloknya udah jadi. Mml. Petite : E

0048

This is for Being Too Self-Aware Suatu siang Mml. Petite datang menyuntikkan semangat pada gue yang sedang sindrom tikus gurun; tidur sepanjang siang dan melek sepanjang malam. Karena pada dasarnya kita berdua sejenis: perut karung, buntut-buntutnya kita pergi makan baso depan Supindo Dago. Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Tadinya gue mau dengan biadabnya ngajakin dia makan ayam hormon aja di fastfood, tapi karena gue udah beberapa waktu gag makan baso yang enak, yasudlah. Mirna : Bu, basonya kumplit, banyak sayurnya. YANG BANYAAKK...(lengkap dengan bahasa tubuh yang menekankan pada "banyak") Mml. Petite: Iya, gue juga. Mirna : Oiya Bu, ga pake vetsin ya. (menekankan pada "JANGAN PAKE VETSIN!") Mirna : Sama. Dua-duanya gak pake vetsin. Ini karena kita berdua sadar bener kita mau makan apa, di mana, dan berusaha mengurangi rasa bersalah ke badan, atas racun dan sampah yang hendak kami berikan. Toh waktu mangkuk bakso datang, gue sama Mml. Petite masih m

0047

wah, sambil dengerin prambors pagi-pagi, menemukan fakta yang menarik... Usia rata-rata manusia Indonesia mungkin sekitar 70 tahun. Nah dari 70 ini kalau 365 hari setahun, artinya manusia itu expired, kaput, berhenti berlangsung, berevolusi ke fase energi yang lebih tinggi, bereuni dengan sang Pencipta, setelah dia hidup 25.550 hari. WOW! Sekalipun dengan rata-rata usia hidup maksimal 100 tahun, paling top manusia hidup hanya sekitar 36.500 hari! Nggak ada yang hidupnya mencapai jutaan hari! Wow, did you know that? Gue kira, sumpah gue kira, umur manusia itu mencapai jutaan hari. Ternyata nggak aja, lho. Cuma sebentar! Kalau satu hari dia nulis satu halaman jurnal, maka buku harian dia isinya nggak akan melebihi 21.900 halaman. Damn... Eh jadi inget, di salah satu episode serial Monk, ada misteri emas yang hilang dari jaman California Gold Rush. Ternyata si yang punya emas melelehkan emas itu, dicampur tinta, terus dipake nulis di jurnal. Banyak banget pula jurnalnya, memenuhi perpusta

0046

Image
Kalau diperhatikan, anak ini manis sekali 'kan? Coba bayangkan kalau misalnya anak semanis ini mengambang di got. Bahkan sebelum dia berbentuk jadi semanis ini. Mengambang bercampur entah sampah macam mana, mengalir ke sungai, mengalir ke laut. Tapi untung dia tidak jadi dibuang. Untung dia mendarat di sarang yang cukup aman. Semoga dia tetap semanis ini sampai nanti, sampai dewasa, sampai tua. Coba lihat senyumnya... Manis ya?

Bukan Alasan

Image
Itu Bukan Alasan Tapi nggak kepikir sebab yang lain sih: 1. Karena gue udah tinggal sendiri sejak umur 17 walaupun sumber keuangan masih subsidi silang. 2. Karena gue cewek. 3. Tampilan fisik intimidatif. 4. Karena "Jawa". Pikiran acak: padahal sama George Lucas, Jawa itu dibikin jadi sejenis mahluk angkasa luar yang... hmmhh... ya gitu deh, Jawa.

Gajah itu Sedih

Image
Kok jadi sedih ya? Sebetulnya gue lebih suka jerapah dan flamingo daripada gajah. Pada suatu hari gue nonton dokumentasi BBC soal gajah. Ada peribahasa, an elephant always remembers. hmm... kenapa ya? Ditunjukin penelitian otak gajah. Spesimen otak manusia ditaruh di atas piring. Spesimen otak gajah ditaruh di ember (wow, kalo bikin gule otak ala padang, bisa dapet tiga panci!) Ternyata, perbandingan banyaknya kerut merut dan lekuk terhadap ukuran, nyaris sama. Terus kata si ilmuwan yang obok-obok otak itu, lekuk dan kerut dan grey matters inilah yang merupakan keunggulan otak. Daya ingat dan daya pikir gajah lumayan oke. Gajah itu matrilineal banget. Bos di kelompok gajah adalah nenek, betina paling tua. Walopun kalau masalah wilayah dan keamanan, ada gajah jantan... si alpha male itu. Tapi semua kebijakan buat kesejahteraan, macam: kita mau makan di mana, bobo di mana, berendem di mana, dan kapan... diputuskan oleh Nenek. Kalau Nenek mati sebelum waktunya, artinya belum ada nenek-nen

0045

Lucu... Pagi-pagi gue udah GR berat. Ya itulah resikonya jadi ratu narsis yang selalu distrek. Tiada hari tanpa GR. Karena gue narsis, ceritanya bakalan panjang. Gue mulai dari malemnya; gue yang masuk angin, dan Onyit yang masuk angin juga, memutuskan untuk pijetan di kamar. Maka, kami berdua... pijetan... tapi intinya adalah bukan pijetannya... melainkan aktifitas sesudahya... dan cerita ini walau narsis, bukan cerita bokep. Jangan berharap yang nggak-nggak. Abis pijetan kita berdua bobo. Sendiri-sendiri. Di kamar masing-masing. (udah gue bilang juga ini bukan cerita bokep) Pas bangun gue ngerasa kaya abis dilindes setum. Tapi karena matahari bersinar cerah, gue mengumpulkan semua tulang belulang dan lemak yang rasanya bagaikan pecah-pecah berserak, dengan mata masih setengah melek, berjemur di bawah sinar matahari, ngerjain cucian. Rasanya maleees banget memulai hari. Untuk meningkatkan HP, gue nelpon Mml. Petite. Tapi dia baru balik dari Jakarta jam dua pagi, dan masih terkapar. Ad

0044

Kebahagiaan saat ini: 1. Adalah seorang bastar, menyadarinya, dan bisa menertawakan hal itu. Walaupun sambil menangis darah. Lebih baik menangis darah sambil tertawa, daripada menangis darah sambil batuk darah! 2. Menyadari bahwa selain jalan di tempat, sempat juga lompat ke atas, merunduk ke bawah, pindah ke jalur samping, dan papasan sama orang yang duduk-duduk! Yah, paling nggak gue gerak badan. (nggak banget, itu!! AYO MAJU!) 3. Masih beranggapan bahwa jagung dan kacang polong rebus yang dimakan berbumbu mayones, di hari hujan, ditemani teh manis panas, rasanya enak dan merasa senang! 4. PIJAT! heh... kok isinya sebetulnya sarkasme terhadap diri sendiri sih ini??? nggak bahagia ah!

0043

Image
Apa yang harus selalu dibawa saat keluar rumah? 1. Kartu Identitas. Kalo misalnya terjadi apa-apa yang mematikan, paling nggak mereka tahu mesti mulangin jenazah gue ke mana. 2. Uang. Kalo-kalo laper dan pengen beli makan. Kalo pas laper ga bawa duit, bisa gaswat. Mending kalo ada yang diutangin, kalo kagak? 3. Kamera Digital. Siapa tau ntar di jalan nemu cowok ganteng yang rela dipotret telanjang. 4. Flash Disk. Penting buat download orderan, upload data dan hasil orderan, juga berisi portfolio dan CV. Cieh... serius banget ya flash disk ini. 5. Kunci kamar. Sudah cukup pintu kamar gue gag ada gagang pintunya ya! Harusnya kelinci nggak jatuh ke lubang yang sama dua kali dan kucing tidak memakan lebih dari dua cicak setiap harinya! Pikiran Acak: Kenapa ya disebut tai lalat dan bukannya tai cicak?

0042

Image
Gue mungkin bukan ratu diet , tapi gue jelas ratu obat-obatan resep. Salah satu penyebab keakraban gue dengan resep adalah amandel. Dengan bangga gue berani bilang bahwa amandel gue masih utuh. Mungkin ini nggak ada artinya buat orang lain, tapi mempertahankan kedua kelenjar itu hingga umur gue 101 musim begini adalah merupakan suatu pencapaian tersendiri. Terutama kalau mengingat bahwa gue pertama kali terserang radang tenggorokan waktu umur 5. Dan nggak berhenti di situ aja. Radang tenggorokan perdana itu merupakan awal keakraban gue sama yang namanya antibiotik. Terus ada prosedur menyebalkan buat mengempiskan bengkak amandel keparat itu. Gue harus duduk di sebuah kursi nggak nyaman, dua buah alat yang mirip bet pingpong diletakkan di dekat leher gue. Alat itu memancarkan semacam radiasi, entah sinar atau apa, yang jelas rasanya perlahan dari hangat jadi panas. Dan gue harus duduk disitu antara 45 menit sampai sejam. One thing I know about children is, you can't expect them to

0041

Image
Dengan semangat yang cukup membara, gue dan si Bert pergi makan kemaren malam. Kami berdua sedang mendamba daging merah. Dan kami berhasil memaksa Mandosh muncul di tempat makan itu. Restauran yang terkutuk itu bernama Et Cetera Dine...atau apa gitu, yang dahulu bernama Et Cetera saja, dengan cita rasa makanan yang cukup memuaskan dan harga mendekati kemustahilan. Gue tahu dia sempet tutup buat renovasi. Tapi gue gag tahu kalo ternyata dia merubah nama dan menunya ke level mustahil mahal. Berhubung udah terlanjur duduk dan males jalan lagi, yasudahlah... Toh, belum masuk ke level pembunuhan finansial. (maap Bert! But it WAS honestly an OK place) Mandosh muncul beberapa saat sebelum makanan pesanan kami dikeluarkan dari dapur. Dia sempat olahraga dulu sampai Cellar... haha.. semua gara-2 gue meninggalkan HP di kamar. duh, maaf ya... tadi malem kayanya gue mau dicincang dua orang gitu... hiks... Daripada bengong ngeliatin dua barbarita, Mandosh pesan minuman coklat setelah nyaris terbuju

0040

Image
480 menit Bandung - Jakarta - Bandung Dita berangkat ke Aceh akhirnya. Tinggal satu tahun penuh di sana. Tadinya bingung waktu diajakin, Dita: Mindang, ikut anter Dita ke Airport yuk? Mirna: Ke Husen? Dita: Nggak ada yang dari Bandung. Flightnya dari Jakarta. Dugong: Min, ikut dong... temenin gue... Mirna: Berangkat jam berapa? Dugong: Ntar jam dua dari Margahayu. Lu ikut ke Margahayu aja, ntar langsung dari sana. Dueng! dan flight yang jam setengah tujuh pagi aja gitu. Sementara malemnya kami masih hahahihi di pembukaan pameran Omigari di ITB sampe jam 11 malem. Tapi karena pada dasarnya impulsif gila dan nggak penting, akhirnya berangkatlah kami naik mobil. YEAH akhirnya gue merasakan yang namanya Cipularang! Yang ternyata panjang... dan sedikit gelap... dan panjang... seperti nggak berujung...Untung bukan gue yang nyetir. Semua orang sempet kawatir gue bakalan muntah di jalan. Soalnya memang sudah terkenal nona yang satu ini mudah mabok kendaraan. Kalo bermobil ke Jakarta, mau lewat

Bulu Cewek

Image
Suatu sore waktu baru nyampe di tempat nongkrong... Bulenita: Do you know any salon where we can have waxing done? Mirna: Waxing? Bulewan: And not talking about legs here... Mirna: (menatap si bule dengan bete dan dalam hati:"iya, gue tau tadi dia ngomongin bulu pubis, dasar tolol. Lukire sini primitif??") I'm not sure... I don't really go to beauty salons. Bulenita: Yeah, Bikini Wax. Bulewan: Bikini line waxing. Mirna: (dalam hati,"iyaaa gue tau itu apaaaa! Ampun barbar banget selangkangan sendiri disiksa") I don't do that, so am not sure. But there should be some places here that can do that. I just don't know where. Bule-bule: Ok... (berpandangan) Hmm... kok gue jadi ngebayangin benda lain? Tapi yasudahlah... interaksi benda-benda itu urusan mereka dan bukan gue. Besoknya Dugong muncul di kosan sambil teriak Dugong: Mindang! Pinjem baju renang! Gue mau diajakin GM ke ciater! Mirna: HAH? Sekarang banget? Sama siapa aja? Dugong: sama dua bule itu. A

0039

Encounter with the Slayer (terj. bebas : Berpapasan dengan si Pembantai) Cecunguk Purba (bukan orang Batak), yang jelek tapi ngangenin, adalah editor terbuas dan terganas yang pernah gue temui di jagad raya ini... so far. Tapi dia juga adalah editor kesayangan gue karena mau dengerin gue sampai subuh buta! Setelah hampir sebulan gue dianggurin sama dia, akhirnya mahluk berbulu dengan tampang bintang bokep tahun 80an itu muncul! Dan sebelnya, dia lagi dalam mood yang terlalu bagus dan ramah... sehingga pembantaian yang gue harapkan, malah menjadi basa-basi foreplay yang terlalu panjang! ARGH... Mirna: {start} Nih, tulisan gue buat minggu ini (ambil kuda-kuda) Cunguk: (setelah membaca) Hmmhh... secara kemampuan saya nggak [melihat] masalah. Yang bagus adalah, kamu berhasil melewati keterbatasanmu sendiri. Tapi saya nggak terlalu suka isinya. Mirna: Maksutnya? Karena isinya butut apa karena nggak sesuai ama selera lu? (mulai emosi) Cunguk: Ya... (tampak senyum-senyum aneh) Mirna: Kenapa

0038

Waktu itu ada teman yang sedang jatuh cinta Tapi orang yang ia cintai itu tidak memahaminya. Atau terlalu baik saja? Setahuku tidak ada perjanjian apapun Saat bersama mereka juga tidak membicarakannya Perasaan jatuh cinta itu Sepertinya semua berjalan cukup lancar hingga suatu hari orang yang ia cintai itu berjanji pada orang lain mengikatkan perasaan cinta ke tambatan lain Patah hatilah temanku tersayang dan aku belajar sesuatu... Kalau tidak yakin, tanyakan saja. Kalau tidak dijawab, tanyakan lagi. Kalau tak dianggap, tinggalkan pergi. Mungkin lima tahun lagi aku akan mendapatkan pelajaran baru. Tapi untuk saat ini setahuku begitu.

0037

Kata majalah, Jangan merasa bahwa hidup ini harus dibagi dengan orang lain. Be happy on your own! Buset, majalah itu gitu banget ya... Kalo menurut majalah itu berarti gue tolol dan punya kerangka berpikir yang salah. Jelas, selama ini gue mengasosiasikan kegembiraan dan rasa nyaman pada keintiman hubungan. Kalau gue lagi ngerasa gembira dan bahagia banget, rasanya nggak sah kalo nggak dibagi. Kegembiraan itu. Kehangatan yang dirasakan waktu seneng. Tadi baru aja seneng-seneng sama temen-temen. Rendem-rendem di air panas di cuaca yang dingin bangs@7 ini... dan gue teringat dua orang. Dan dua-duanya bukan sanak keluarga. Well, one almost did... but... never mind that. Jadi gue menghubungi yang satu lagi.. tapi jadi aneh... Gue nggak bisa jadi sesuatu yang menggembirakan dia kayanya. Hmmh... nggak asik itu. Malah jadi kagok... Kalau orang itu baca blog ini... yes you, Sir. Please smile! :) I know you're tired and is busy... and I seem to always bug you at all the wrong times. Saying

0036

Image
Morbid and Insane # Gue selalu khawatir: Terkilir waktu jalan sendirian di tempat yang curam, dan patah pergelangan kaki. Open wound! Mati di kamar, nggak ada yang nyadar dan nggak ketahuan sampai beberapa hari kemudian waktu bangkainya udah mulai busuk dan bau. Sedih banget... Ketimpa jembatan layang. Mengalami kematian yang panjang, lama, dan menderita; karena sakit, atau sebab-sebab lainnya misalnya terjebak longsor atau terowongan runtuh, dan oksigennya dikit, atau ketimpa jembatan layang. Mati gara-gara keracunan Karbon Monoksida dalam mobil. Kesamber petir. # Tapi gue kadang membayangkan: Ketusuk di daerah torso depan. Oleh orang lain. Di jalan. Limpa bocor, lambung bocor... paru-paru lubang... damn... Motong sendiri pergelangan tangan kiri sampai putus. terus potongannya dibawa, terus ke rumah sakit sambil ketawa-ketawa tapi berlelehan airmata. Sick! # Haha... ini lucu kalo diinget sekarang, tapi gue pernah dengan tolol dan sakitnya: (sesuai dengan urutan waktu, dimulai dari umu

0035

Dengan Mirna telanjang kaki memakai sendal meributkan hal-hal kecil melupakan hal-hal yang besar sabar marah sabar marah menstruasi ovulasi setengah percaya setengah bohong pengendapan letupan kecil letupan besar kontradiksi paradoks jangan lihat jangan berhenti jangan bicarakan kepala blender soda pop! ritual kecil feminin maskulin bebas terikat menyanyi keras menari gila menangis diam-diam gembira tak menikmati tertawa luka integritas artistik intim membutuhkan dibutuhkan intim singkat sigap lama lamban lama

0034

Maybe in you I'll believe Maybe I'll believe in you The future of my understanding of love Many a time I've before Before I've many a time Knocked a stranger's door Discretion hardly I'm known for Probably has nothing to do, nothing at all in the world to do with you but baby i gotta get through Crumb by crumb in this big black forest Maybe in you I'll believe Maybe I'll believe in you Suddenly I'm not myself... Suddenly you are the one Who opens the gates to this unruly garden Come and let this girl adore you 'Cause baby I gotta get through Crumb by crumb in this big black forest Suddenly you're not yourself... Suddenly I am the one Who open the gates to this unruly garden Come and let this girl adore you **R.W. Menjadi jujur sepenuhnya jujur pada diri sendiri ternyata melelahkan!