Posts

Showing posts from February, 2010

Nasi Goreng Sambel Krupuk

Image
Bersama dengan kunjungan nomer 2 dan nomer 4 ke Yogyakarta, dibawa serta sebuah misi Kappaletta. Grup telegram bernyanyi ini dirintis bersama oleh si nomer 2 dan 4 (yang kini menjadi 3.5) semenjak bulan Januari 2010. Misi Kappaletta kali ini adalah menyampaikan pesan sayang seorang cucu pada neneknda-nya yang ternyata sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Misinya pun cukup menantang, Kappaletta harus sanggup menyanyikan sebuah lagu folk berbahasa Belanda. Karena format Kappaletta adalah trio, mautakmau saya dikooptasi menjadi anggota ketiga di Jogja, berhubung anggota ketiga di Bandung, saudara pepengwati yang mumpuni, tidak muat dimasukkan ke ransel si nomer 2 maupun si nomer 4. Berbekal lirik dalam bahasa asli dan terjemahan bebasnya, serta tautan ke video youtube yang menampilkan lagu yang bersangkutan, kami bertiga pun madep ke Meg dan bernyanyi-nyanyi. Ceritanya latihan. Berikut lirik lagunya: Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd Dat Nederland zo koud was h

Frodo Don't Wear the Ring!

Image
It's something from the Flight of the Conchords . They're quite popular recently, and they're from New Zealand. Ah... New Zealand .... Yea, I heard it's pretty amazing, the country. With one island populated by sheep, and the other less bigger one populated by human. oh, actually I want to share something so ironic it's funny in a bleak dark way. Back in 2002-2003 I was active in this forum discussing life style and the general crap of life. Yeah. I was still under the illusion that I was hip and cool. Anyways, a lady decided to post a thread, looking for either support or justification of her miserable life story, I wasn't sure, even until today. So this lady, was an Indonesian. She was married to a New Zealander, and was brought back to her husband's country briefly after they were wed. When she posted the thread, they were already married for two years and she's very sad. The house we live in is out in the middle of nowhere, she said. The

Holiday for Poor People

Image
This will be a very long post, people. Some people think Indonesia is still retarded. Backwards. Left behind. Call it what you may, but the ideas of skyscrapers, commuter trains, pavements and asphalt roads, electric and digital technology are, for these kind of people, cannot be paired with the concept of Indonesia they have in mind.  Yes, this is Jakarta, but in 1960  Their image of Indonesia is outdated by four friggin decades. This is 40 years, ladies and gentlemen. Jakarta nowadays, pay attention to the lights, and tall building. Yes. We apparently have technology and a sort of civilization Because Indonesia is supposedly that poor, romantic images are formed in the minds of these foreigners, about low thatched-roofed houses made from wood, forests of coconut trees, monkeys swinging from tree to tree, acres of paddy field, buffalos and horse carts on the streets. Yeah. Traditional traditions. Well, yes we still have these kind of things, but certainly not in Denpasar, or S

Menumbuhkan Kertas di Halaman adalah Bukan Sebaliknya

Image
Pohon sawo besar di depan rumah yang ditinggali si manyun dipangkas beberapa hari yang lalu. Saya waktu itu menyaksikan dan jadi histeris melihat beberapa tukang muncul membawa kapak dan gergaji mesin, tapi untunglah si sawo hanya dicukur saja rimbunnya, bukannya ditebang habis. Pemangkasan dilakukan karena dikhawatirkan si sawo patah dahan diterpa angin kencang yang menyertai hujan akhir-akhir ini. Kerusakan yang ditimbulkan bisa fatal seandainya dahan yang patah itu lantas menimpa jaringan kabel listrik. Memang sih, setelah dipangkas, rumah si manyun jadi kelihatan terang. Lampu jalan yang sinarnya biasa terhalang rimbun daun jadi bisa lebih maksimal sekarang. Tetap saja agak sedih melihat lebatnya pohon sawo itu jadi minimalis. Pasti lebih sedih lagi ibu-ibu dari Bantul yang rajin merayah hasil buah pohon itu setahun dua kali. Hasil buahnya jelas tidak akan sebanyak sebelumnya. Buat yang nggak tau, ini adalah buah sawo kalau mungkin sudah tau buahnya, tapi gak tau pohonnya, po

Ketahuilah: Bahwa Bahasa Indonesia untuk Pomegranate adalah Buah Delima. Camkan itu!

Image
Katanya, hubungan orang jaman dulu dengan pohon itu sedemikian dekatnya sehingga setiap peristiwa ditandai dengan menanam pohon. Bayi lahir, tanam pohon. Ganti nama, tanam pohon. Meninggal, tanam pohon. Yang terakhir ini dapat kesan yang kurang baik, terutama mencemari imej pohon pisang, karena dalam film cuci otak penuh kekerasan, G30S/PKI, konon kuburan massal korban kudeta militer itu ditandai dengan sebatang pohon pisang. Istana tempat tinggal Yang Mulia Ratu Alam Semestaku Ibu dulu punya tiga pohon. Satu pohon cemara yang baunya harum sekali, entah jenis cemara apa, konon menjadi salah satu poin menarik yang memperkuat keputusan untuk membeli rumah itu dulu. Sebatang pohon buah delima ditanam berjejer dengan cemara itu. Bibitnya cangkok dari pohon delima di rumah nenek Ummi, nenek dari Bapak saya. Lalu di bagian belakang rumah, yang dibiarkan masih ada tanah dan tanpa atap, ditanam pohon belimbing wuluh sebagai penanda kelahiran adik saya sekaligus awal rumah tersebut ditempati

Pohon Tak Bisa Berlari

Image
Seorang bekas kakak kelas yang dulu pernah saya kecengi mengunggah sebuah komik pendek yang dia buat di akun facebook-nya. Dua batang pohon berlomba lari setiap hari di tepi rel kereta api. Mereka berlomba lari menuju bola matahari di ufuk barat sebelum hari jadi gelap. Salah satu pohon yang selalu kalah larinya hari itu mendapat bantuan dari seorang bocah penumpang kereta. Si bocah memberinya bola untuk mengecoh pohon satunya lagi, sehingga pohon yang biasanya kalah itu pun menang. Sebetulnya komik itu membuat saya agak sedih. Sudah lama sekali semenjak saya bisa melihat pohon-pohon berlari di luar jendela kendaraan yang sedang saya tumpangi. Sungguh saya lupa kapan terakhir saya sedang pergi ke suatu tempat lantas melihat keluar jendela dan tertawa melihat pepohonan berlomba lari satu sama lain, berlomba lari dengan mobil atau bus atau kereta yang saya sedang saya naiki. Terakhir kali saya naik kereta dari Jogja ke Surabaya, saya menatap keluar jendela dan pepohonan hanya diam saj

Nobody Likes to Participate in a Pre-meditative Whinery

Image
As I type this I am heavily medicated. Not heavy enough. I can still open my eyelids and lift my fingers and type this. My initial plan was to get me so drugged I won't be able to think coherently. Ok, did that one worked? Nah, I think I can still think coherently. Escapism, where did I read this word? Sometimes earlier, like last week, I read it. Funnily, the word was tucked in neatly, or rather, too abruptly, in the middle of a paragraph written in perfect grammar Bahasa Indonesia. Eskapisme . It didn't look right to me. If a person is truly capable in writing perfect grammar Bahasa Indonesia, why can't a person find the synonym for such term in Bahasa Indonesia? May it be two or more words longer than the one-worded Eskapisme , one should stick to order and choose the equivalent in the same language one had been using since the first paragraph of one's ultra-neat-self-explanative essay. Es-ka-pis-me . It sounded like having some person relieving themselves on a

I like the dark and I think to myself, what a wonderful world

Image
  this song is like curling inside your arms as I close my eyes smelling the sea and listening to the waves of your heartbeats I know maybe I shouldn't remember this but I not unexpectedly rediscovered that small black hole you left in my heart time had shrunk it I guess yes it remained where you are not do you think about me too sometimes?

Jantung Onomatope

Image
Saat berbaring miring, di telinga kiri terdengar denyut jantung saya sendiri. Setelah beberapa menit, mulai terbayang organ jantung di dalam rongga tubuh, terlindung tulang-tulang iga seperti dalam sangkar, berdenyut teratur memompa darah.  Saya merasa sangat organik. Kecil. Rapuh. Biasanya terdengar dua kali detak saat jantung memompa. Kalau didengarkan dengan stetoskop bunyinya akan lebih jelas. Yang Mulia Ratu Alam Semestaku Ibu belajar tentang jantung manusia. Waktu masih sekolah dulu saya suka ikut mendengarkan kaset rekaman berbagai suara jantung yang beliau gunakan untuk belajar. Terkadang terjadi kelainan pada jantung, yang bisa ketahuan dengan mendengarkan baik-baik bunyinya saat berdenyut. Jantung yang klepnya bocor akan berdesis-desis. Dari desisnya juga bisa ketahuan yang bocor kira-kira klep sebelah mana. Ada yang denyutnya seperti tersandung, tidak konstan. Ada yang tidak terdengar jelas, lebih terdengar seperti suara dengung berkumur-kumur. Kalau ingin lebih jelas,

Garis Tepi Seorang Perenang

Image
Apakah ketekunan berenang dua kali seminggu mengherankan? (Tidak, tapi ceritanya panjang, dan bukan itu yang ingin dibeberkan) Sejak akhir tahun lalu sebuah perkumpulan tidak formal telah didirikan di Jogja pusat. PPSSGB: Persatuan Pekerja Senirupa dan Seniman Gemar Berendam. Ramutu, begitu kalau orang Jogja bilang, tapi apalah arti sebuah nama? Yang penting kegiatannya. Berenang. Tadinya sekali seminggu pagi-pagi pada hari Senin, karena itulah hari libur para pekerja galeri. Dari mana asalnya Galeri libur hari Senin, jangan tanya saya, saya lagi malas mencari jawabannya dengan Google. Setelah empat kali pertemuan, sesi berenang ditambah menjadi dua kali seminggu. Senin-Kamis, jam resminya setengah delapan pagi, tapi saya selalu telat karena jarak tempuh dan tekad saya untuk bangun. Dari kali pertama saya ikut bergabung hingga sekaran g, baju yang saya pakai dalam kolam renang makin minim. Pertama swimsuit, Nike hitam. Kedua masih swimsuit, yang satu lagi yang warna pink. Lantas me