Posts

Showing posts from October, 2010

Merapi Meletus

Image
Ini adalah letusan paling parah selama dua dekade. Hujan abu volkanik mencapai kota, bahkan sampai wilayah Pleret, Bantul. Baru kali ini hujan abu mencapai kota Jogja. Pleret itu lebih dari 40 km dari Merapi! Yang berkilau memantul itu partikel debu vulkanik, bukan salju. Foto diambil di Malioboro jam 5 pagi  oleh  Alexius Satyo  saat hujan abu sedang berlangsung . Kepanikan yang terjadi sepanjang Jalan Kaliurang pada saat fase pertama erupsi hari Selasa tanggal 26, dan saat erupsi berhujan abu Sabtu dini hari tanggal 30 kemarin, sungguh mengerikan. Daerah Utara Kota Jogja itu padat penuh dengan mahasiswa dan lain-lain. Propinsi D.I. Yogyakarta berwarga 3-4 juta jiwa, Kotamadya Yogya sendiri berisi sekitar 800 ribu orang. Kalau 800 ribu orang ini panik, .... Sungguh, saya tidak berani membayangkan. Perempatan Kentungan - Jalan Kaliurang pagi sesudah hujan abu tanggal 30 Oktober 2010, dari album foto  Junaidi Hidayat Wilayah berbahaya katanya diperluas dari radius 10 km menjadi

Liburanmu Menyenangkan?

Image
Para perempuan suku Flower H'mong  Lama tidak mengunggah apa pun di sini. Apakah liburannya menyenangkan? Tidak. Saya tidak jadi berangkat ke Vietnam. Permasalahan itu timbul seminggu sebelum si Manyun berangkat ke Vietnam, ada benjolan hematoma di daun telinga kiri Beka. Entah apa yang dia pikirkan, tapi benjolan itu dibiarkan. Saya harus marah-marah hari Jumat dan Sabtu tanggal 2 Oktober sebelum dia berangkat naik pesawat ke Jakarta siang-siang. Barulah kedua anjing itu dimandikan obat anti kutu, barulah dia berjalan mencari dokter hewan yang praktek di dekat rumahnya. Dokter hewannya tidak ada. Maghribnya, sesudah mengantar si manyun ke bandara, saya bawa Beka ke dokter hewan. Setelah menunggu sampai setengah jam, saya hanya mendapatkan resep antibiotika dari dokter tersebut. Ditujukan untuk anjing Rottweiler . Si dokter tidak menanyakan nama, berapa usianya, bahkan menyentuh Beka saja tidak . Dokter menyarankan 3 hari lagi saya bawa Beka ke rumah sakit hewan di Sekip

tell me

Image
please tell me a soothing story about old bridges over ancient rivers,  about the dreamy upside down world reflected on the dark water, about the silent festivity, or the million reasons I cannot be me. photo by Jaya L: Hoi An, Vietnam, 10-10-10

Feral

Image
One day when I was in the pool , the water told me how although I hated height I was the daughter of the wind. Water can sometimes be deceitful although in most time sincere, I chose to ignore this and believe.  The whirlwind that I am, how can you expect me to be elegant like one of those kittycats ?  I breeze in and blow out and howl and leave whenever I wish

Turis Malas Pakai Baju

Image
Turis malas yang kere dan sok minimalisme biasanya membawa baju cuma sedikit. Kalau bertanya pada tuhan Google, pasti akan ditunjukkan beberapa diskusi tentang seberapa banyak baju yang harus dibawa dan bahan apa saja sebaiknya. Di salah satu diskusi semacam itu saya pernah membaca orang yang hanya membawa dua pasang baju, yang salah satunya dia pakai. Baju itu dia cuci bergantian. Nggak kebayang? Nggak apa-apa. Karena ada  yang lebih nggak kebayang lagi: seorang pelancong kere mengaku untuk perjalanan berbulan-bulan dia cuma bawa baju satu, kering di badan, secara harafiah. Jadi pagi-pagi dia mandi, bersabun, sambil tetap memakai baju. Mari bersorak hiphiphurah! Pack light, wear loincloth! Like Conan! Bepergian di wilayah Asia Tenggara buat orang Indonesia sangat menguntungkan karena seekstrim apa pun, yang dihadapi hanyalah hujan air, panas dan kelembaban.  Kita sudah terbiasa dengan ketiga hal itu sekaligus berbagai konsekuensinya (nyamuk, serangga, banjir, la la la). Permasalahan

Turis Malas Ganti Trend Ganti Beha

Image
Karena capek dan ngantuk gladi bersih packing sekali lagi ditunda, tapi sebagai gantinya saya mau kasih tunjuk inspirasi bepergian dengan ringan. Setelah gaya berlibur dengan menggunakan ransel jadi trend, yang disusul dengan ngetrennya gaya berlibur sok kere internasional, maka trend yang muncul berikutnya adalah bepergian atau berlibur sejauh dan selama mungkin dengan barang bawaan sesedikit mungkin. Trend ini disebut minimalisme. Konsep minimalisme ini menarik, terutama buat petualang sok kere global yang memanggul tas ransel di punggung ke mana-mana. Bepergian keliling 35 negara dalam waktu satu tahun, "rumah" digendong di punggung seperti keong, dengan ukuran keril antara 50 liter sampai 100, tentunya membuat encok. Keuntungan bepergian hanya dengan membawa tas yang kecil selain mengurangi encok, akan sangat terasa kalau harus bepergian ke luar negeri. Pelancong yang keluar atau masuk Eropa, Amerika dan Australia harus mengantri panjang untuk digeledah barang-barangny

Turis Malas

Image
Jaman dulu, kalau dibilang liburan maka yang kepikir di kepala adalah hotel yang adem dan ada kolam renangnya. Pergi ke Jakarta, Malang, Tretes, Bali, dll, agendanya adalah menikmati kamar hotel yang adem dan berTV kabel, bath tub (yay), dan kolam renang. Selain dari menikmati fasilitas kamar hotel itu, agenda lain tentunya adalah jalan-jalan belanja mencari oleh-oleh. Ini dulu. Lama-lama rasanya malah aneh, pergi jauh dari rumah untuk melakukan hal-hal yang bisa dilakukan di rumah (atau minimal tanpa harus pergi ke luar kota). Mulailah pergi keluar dari hotel, melihat atraksi ini itu, jalan-jalan seharian. Setelah terjadi perubahan kegiatan, rasanya jadi boros bayar hotel segitu mahal untuk dapet fasilitas AC, TV Kabel, dan Kulem Renang yang kemudian gak terpake. Mulailah memilih hotel yang murah, masih nyaman tapi AC adalah Angin Cendela, TV gak harus kabel, kolam gak harus renang. Apalagi kalau saya pergi sendirian dan tidak bersama ibunda sang Mulia Ratu Alam Semesta selaku

Klise

Image
Akhir-akhir saya merasa segala sesuatu di sekeliling saya berubah menjadi klise. Mulai dari cerita ngarang, kejadian sungguhan, rangkaian kata-kata berjualan atau yang jujur hanya ingin didengarkan. Semuanya klise. Membosankan. Terlalu panjang. Mata saya muak membaca. Satu - dua kalimat lalu mereka menolak meneruskan menelusuri sepanjang deret paragraf turun ke bawah dari kiri ke kanan. Akibatnya saya jadi malas menulis juga. Di mata saya segala bentuk tulisan yang saya buat pun klise. Sepertinya saya sudah sedang jenuh. Ya, sepertinya demikian. A  cliché  or  cliche  (pronounced  UK:  /ˈkliːʃeɪ/ ,  US:  /klɪˈʃeɪ/ ) is an expression, idea, or element of an artistic work which has been overused to the point of losing its original meaning or effect, "played out", rendering it a  stereotype , especially when at some earlier time it was considered meaningful or novel. The term is frequently used in modern culture for an action or idea which is expected or predictable,