Nasi Goreng Sambel Krupuk

Bersama dengan kunjungan nomer 2 dan nomer 4 ke Yogyakarta, dibawa serta sebuah misi Kappaletta. Grup telegram bernyanyi ini dirintis bersama oleh si nomer 2 dan 4 (yang kini menjadi 3.5) semenjak bulan Januari 2010. Misi Kappaletta kali ini adalah menyampaikan pesan sayang seorang cucu pada neneknda-nya yang ternyata sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Misinya pun cukup menantang, Kappaletta harus sanggup menyanyikan sebuah lagu folk berbahasa Belanda.

Karena format Kappaletta adalah trio, mautakmau saya dikooptasi menjadi anggota ketiga di Jogja, berhubung anggota ketiga di Bandung, saudara pepengwati yang mumpuni, tidak muat dimasukkan ke ransel si nomer 2 maupun si nomer 4. Berbekal lirik dalam bahasa asli dan terjemahan bebasnya, serta tautan ke video youtube yang menampilkan lagu yang bersangkutan, kami bertiga pun madep ke Meg dan bernyanyi-nyanyi. Ceritanya latihan.

Berikut lirik lagunya:


Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd
Dat Nederland zo koud was hadden wij toch nooit gedacht
Maar 't ergste was 't eten.
Nog erger dan op reis
Aardapp'len, vlees en groenten en suiker op de rijst


Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij



Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
Geen ketan, geen goela-djawa, daarom ja, ik zeg nou



Ik ben nou wel gewend, ja aan die boerenkool met worst
Aan hutspot, pake klapperstuk, aan mellek voor de dorst
Aan stamppot met andijwie, aan spruitjes, erwtensoep
Maar 't lekkerst toch is rijst, ja en daarom steeds ik roep



Lagu ini aslinya dinyanyikan oleh Wieteke van Dort, alias juga Tante Lien. Barusan saya wiki beliau karena pingin menuliskan jurnal ini. hihihi.


Singkat cerita, dengan latihan berulang-ulang sampai kami bersembilan dianggap gila, dan mulai merasa sedikit gila juga, di hari Minggu pagi di jam bezoek kami pun mengunjungi rumah sakit tempat sang Eyang dirawat.

Di depan pintu kamar Eyang Susi, kami bengong sejenak. Dari kaca pintu kelihatan bahwa di dalam sedang ramai. Eyang Susi sedang menerima kunjungan keluarga. Waduh? Bagaimana ini? Kami bersembilan kasak-kusuk sejenak. Tapi mengingat misi adalah misi, maka tok tok tok kami pun masuk dan disambut anak perempuan Eyang Susi, tante Titut. Setelah berbasa-basi sejenak, si nomer 4 sebagai kepala rombongan pun menceritakan alasan kami bersembilan menyerbu kamar rawat Eyang Susi.

"Kami mau nyanyi."

"Nyanyi apa?" Tanya salah seorang eyang-eyang teman Eyang Susi.

"Lagu bahasa Belanda."

Terjadi kehebohan kembali karena ternyata empat eyang-eyang di ruangan itu menguasai bahasa Belanda dengan sangat dahsyat, karena mereka dulu bersekolah di HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool), alias sekolah pendidikan keguruan untuk warga pribumi Hindia-Belanda, di tahun 30-an. Oh ja! Kami bersembilan menyanyikan lagu berbahasa Belanda di hadapan serombongan mantan guru didikan sekolah Belanda. ha ha ha ha... Lekker toch?

Untunglah walau kami grogi, sempat ketinggalan tempo saat bernyanyi, dan kemudian dikoreksi pengucapan bahasa Belandanya oleh salah seorang eyang, semua nampak senang karena Kappaletta datang :) Sesudah ngobrol-ngobrol sebentar pun, Kappaletta diminta menambah satu lagu lagi yang berbahasa Belanda. Yang tentu saja ditolak halus karena kami cuma bisa menyanyikan lagu nasi goreng itu. HIAHAHA.

Tetapi kemudian nomer 4 mulai menyanyikan lagu If I Fell dari group Beatles, diikuti serentak oleh nomer 2, dan juga oleh nomer 3 yang nggak hafal liriknya. hihihi. Kembali sambutan meriah. :)

Oh senangnya. Sesudahnya kami bersembilan bagaikan berjalan mengambang di awan sampai-sampai dengan gagah berani menentang matahari yang garang siang-siang, menelusuri seruas jalan RingRoad Utara Yogyakarta dengan berjalan kaki (!) sampai ke Monumen Jogja Kembali (!!!).

Semoga lekas sembuh ya Eyang Susi. Nanti Kappaletta akan mengunjungi lagi jika ada kesempatan, mungkin dengan lagu baru, berbahasa Suomi. ;)

Comments

Oki said…
Keren!
M. Lim said…
dan membuat pengen nasi goreng yang dikasih sambel dan bandeng presto

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Two Thousand Seven All Over Again