Posts

Showing posts from August, 2014

Pendatang Kesepian

Image
Saya juga pendatang. Dan tiga bulan pertama saya di Jogja rasanya juga kadang sumpek. Karena saat itu saya belum punya teman di luar kantor. Dan saya jenis orang yang biasanya memisahkan antara teman tempat kerja dan teman di luar tempat kerja. Nah, pada saat saya sedang bosan dulu itu, ditambah capek ditambah bokek, biasanya saya menelpon teman saya yang ada di Bandung dan berkeluh kesah. Bertelepon lama dan ngobrolin hal-hal yang nggak jelas dan kadang gak nyambung dari satu bahasan ke bahasan lain. Tapi itu dulu. Setelah punya teman di luar kerja, saya merasa baik-baik saja. Kalau bosan di rumah ya saya main atau ngobrol dengan teman. Kalau bosan di tempat kerja atau males keluar ya saya di rumah saja. Tuh, udah ada yang ngasih tahu, mendingan piknik aja. Saya juga pendatang. Saya sering merasa dan juga mendengar keluhan betapa makanan yang ada di Jogja nggak enak. Bumbunya cenderung terlalu manis. Sayuran dimasak sampai hancur dan hilang nilai gizinya (a.k.a. gudeg). Mungki

Monster Playgroup (pt. 2)

Image
"Jemput ya, mbak?" Kemudian saya mengalami "percakapan orang tua yang menunggu anak pulang dari sekolah" perdana. Ibu yang menyapa saya usianya cukup paruh baya. Beliau lantas menumpahkan curahan hati mengenai tugasnya menjemput cucu. Yang sekelas dengan monster adalah cucunya nomer dua. Tahun sebelumnya cucunya yang lebih besar, kakak anak itu, juga ikut PG yang sama. Tahun ini si kakak sudah masuk TK di Pugeran, begitu ceritanya. Yang mengantar jemput kedua anak itu adalah kakek dan neneknya karena kedua orangtua si anak bekerja. Si ibu setengah mengeluh karena menurutnya anak perempuannya cuma tahu bekerja, pulang bekerja anak-anaknya sudah mandi dan diberi makan. Pekerjaan rumah juga ibunya yang mengerjakan. Si ibu berkata, "Ya capek juga. Kalau anak-anak tidur baru saya bisa mengerjakan pekerjaan rumah." I feel you, madam . Sambil mendengarkan curahan hati beliau saya berpikir, yeah I wish I can take office jobs too. But then who would take car

Monster Playgroup (Pt. 1)

Image
Monster saya mulai ikut playgroup hari Senin kemarin. Saya sempat patah hati dengan playgroup ini. Waktu monster Momo umur setahun lebih sedikit, saya datang untuk mendaftarkan dia ke playgroup ini dengan harapan tahun berikutnya, ketika dia berumur dua tahun, dia bisa mulai bersosialisasi dengan teman seumur. Tapi saya dapat informasi kalau umur dua tahun terlalu muda untuk bisa mulai "sekolah". Saya disarankan meninggalkan nama dan nomer telpon di buku tamu mereka supaya bisa dikabari kalau ada pendaftaran masuk dan informasi sejenis. So I did just that, I left my contact on their guest book and was ready to come again and sign my kid up when she turns three. Di media sosial, beberapa teman yang anaknya sepantaran (tapi setahun atau lebih tua dari momonster) dan "sekolah" di kelompok bermain ini sering memposting informasi kegiatan. Bulan Juni 2014 lalu adalah akhir tahun ajaran di playgroup ini, diadakan acara open house sekaligus pertunjukan tahunan yang dii

Misteri Liburan (pt. 3) Komplikasi Lanjutan dari Beranak

Image
Setelah beranak jadi harus benar-benar dipertimbangkan antara keinginan pribadi untuk lari-lari bebas tak berbeha di padang rumput luas dengan keinginan untuk tidur seharian di hammock...*eh* Ehm. Maksudnya, harus juga mempertimbangkan sisi memori si anaknya. Akibat nonton film MammaMia, sungguh rasanya ingin berbagi kenangan indah sama si monster. Karena kenangan yang indah masa kecil itu ... indah. *egimanasih* Selama ini bukan jarang si monster dibawa jalan-jalan. Selain dari terbang ke pulau seberang, biasanya perginya nggak terlalu jauh. Ke taman bermain, ke kebun binatang, kemping ke kabupaten tetangga, kemping ke kota sebelah. Tapi realistis aja, karena masih bayik, memorinya pasti nggak terlalu jelas. Makanya saya rada terobsesi dengan menyimpan potongan karcis, membuat banyak sekali foto, yang akan dilihat-lihat bersama si monster sambil bercerita kembali apa yang sudah kami lakukan waktu pergi itu. Misalnya foto ini. Ini adalah pertama kalinya Chloe dibawa ke pantai

Misteri Liburan (pt. 2): Tambahan Bagasi sebagai Komplikasi dari Beranak.

Image
Saya berusaha mengingat kapan saya liburan sendirian. Tadi jadi sibuk bongkar-bongkar album foto di Facebook. Jadi orang yang suka mengunggah foto ke Facebook itu ada gunanya, karena entah disimpan di hard disk drive sebelah mana berkas asli fotonya. Kemungkinan sudah lenyap bersama meninggalnya Meg . Liburan ramean yang cukup berkesan adalah pada pergantian tahun 2008-2009. Janjian berlima buat pergi ke Pelabuhan Ratu. Seru juga itu. Hey Beeert... Kemudian liburan sendirian yang terakhir ya waktu ke Bali 2009 itu. Antara "I'm freeee!" dan nggak juga karena sendirian jadi harus lebih waspada. Misalnya dapat terlihat di foto itu, hasrat abok terganjal kesadaran untuk tetap waras. Hahaha... *pret* Tapi sekarang liburan nggak bisa sendirian... sejak ketambahan monster Momo. Komplikasi pertama adalah, biaya liburan harus ditambah buat tiket si monster kecil. Chloe sudah sulit dipangku sejak 18 bulan karena dia besar dan aktif. Dan liburan itu biarpun bujetnya me