Pengakuan Seorang Nyai
Menjelang subuh di pertengahan tahun 2000, saat menunggu telepon dari pacar yang tinggal di tanah yang berbeda waktu 4 jam dari negeri ini, mendadak saya memikirkan tentang tradisi. Beberapa hari terakhir ini, pemikiran itu muncul kembali, seperti kapal selam dari dasar palung terdalam bawah sadar saya. Lahir dan besar sebagai orang Jawa dalam keluarga yang nampak liberal di pulau Jawa, saya tetap dikelilingi dan dibentuk dalam tradisi. Orang Jawa sangat menyukai tradisi. Segala macam upacara dan tata cara dalam hidup orang Jawa dilandasi berbagai simbol dan filosofi. Javanese are suckers for ceremonies and symbols , begitu kesimpulan saya. Ibu saya sebetulnya jenis orang yang tak terlalu gemar upacara dan simbol-simbolan, tetapi sebagai seorang yang dididik secara akademis untuk menjadi skeptis, ibu ternyata bisa menemukan jawaban dan alasan yang rasional untuk beberapa upacara tradisi yang berlaku dalam adat Jawa. Misalnya ketika dulu saya pertama kali menstruasi, ibu tetap memb...