Euforia Sakit Kepala

Karena kepala sakit jadinya nggak bisa mikir pake bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka dari itu, jika dalam jurnal kali ini terjadi pencampuran bahasa yang semena dan ketidak-konsistenan istilah, biarkanlah berlalu dari kesadaran. Amin.

Semua dimulai agak pagi hari ini karena ada yang mengusik tidur dengan mengkitik-kitik telapak kaki dan mendorong-dorong betis (dengan cukup brutil) buat ngebangunin. Memang sih, memang, minta dianterin beli tiket, tapi sungguhlah upacara pembangunan itu agak barbar. Mata masih lengket karena baru bisa tidur jam empat menjelang adzan Shubuh.

Singkat cerita, kecemasan bahwa tidak akan dapat tiket tidak terbukti karena setelah mengantri di belakang 12 orang, akhirnya tiket pulang pergi ke kota kelahiran sudah di tangan. HAHAHA! YA! AKULAH SI GADIS KOTA!


Aku bukan gadis desa! eh yang nancep di ubun-ubunnya itu apa ya, kok digdaya sangat nampaknya...

Selepas itu kami pergi ke supermarket untuk menumpuk bahan makanan karena menjelang lebaran selalu harga-harga menanjak tanpa sungkan pada kaum berpenghasilan rendah dan tak menentu. Selepas itu si omJ berpamit pergi ke arah Selatan.

Hari ini puasa. Walaupun batin mengatakan, malas bos. Perut mengatakan, perih bos. Pikiran mengatakan, kayaknya maag kambuh deh bos. Nyaris batal sewaktu di dapur seusai merapikan itu bahan makanan di wadah masing-masing, lantas terpikir, indomih goreng asik ni bos sama teh manis anget. Tapi Tuhan mencintai saya, maka saya menemukan itu bungkus indomih goreng instan sudah di tempat sampah. Dua-duanya. Kayaknya sambil nunggu mata saya melek atau pas saya lagi luluran di kamar mandi tadi ada yang berkegiatan ekstrakurikuler makan mi. Hiks. Padahal indomih goreng instan itu ya tinggal dua itu aja adanya. Sisanya cuma rasa kari ayam, rasa sop tomat pedas, rasa ayam sepesial, dan rasa semur pedes.

Karena dititipin masak, oh tapi ngantuk, bobo dulu sebelum masak. Jam tiga kurang sebelum adzan Azhar kebangun, nyalain laptop dan online, barulah ke dapur dan memasak. Abis itu... buka fesbuk. LHO APA INI?


7.3 skala richter, kedalaman 30 km di dasar laut episentrumnya


Semua status update berbunyi "GEMPA". Bagaikan echo yang tak berhenti-henti sampai kurang lebih 4-5 halaman. Plurk juga ramai walaupun isinya lebih variatif. Katanya di Jogja juga terasa. Selain Tasikmalaya yang jadi pusatnya, Jakarta terguncang dan isi gedung-gedung tinggi metropolitan itu bubrah ke jalan-jalan. (ada yang senang: HORE PULANG CEPAT!) Bandung goyang juga. Konon terasa sampai Semarang. BMG sempat mengumumkan siaga Tsunami, yang untungnya nggak kejadian jadi siaganya dicabut lagi. BMG juga mengumumkan bahwa terjadi gempa susulan 6 dan kemudian 5 skala richter. Cilacap juga kena parah. Inalillahi roji'un!

Tapi.... kok gue gak ngerasa apa-apa ya? :\

Tapi karena lebay, jadinya nelpon omJ. Dia bilang memang kerasa, agak lama, bohlam lampu berayun. Buset? Kok gue gak ngerasa ya? Gue kan gampang mabok kalo goyang-goyang dikit. Apa gue saking konsennya merajang bawang dll tadi? Eniwey, untunglah orang yang gue kenal kayaknya gapapa. Tapi kayaknya orang-orang pada euforia. Sampai tengah malam yang diomongin masih berkisar gempa. Paling enggak orang-orang Jakarta lah...

Menjelang buka omJ muncul. Lapar, nek, lapar, nek. Terus karena gue merengek pengen nonton akhirnya kami pergilah, berbuka di bu Joko :) Alhamdulillah. Abis itu pergi ke Bioskop termewah di Jogja dan membeli dua tiket nonton District 9. Sambil nunggu, meskipun yang dalam kepala sudah mengingatkan "Maagnya bos. Maag", kami berdua beli kopi, dia hitam, saya ditambah krimer. Disruput pelan-pelan sambil merokok. Masih sejam lagi sebelum masuk ke teater. Kopinya murah, ternyata karena... harusnya lebih murah lagi. CUIH. Tapi gapapalah, untung masih ramah di lidah (dan terbukti keji pada lambung dan pencernaan).

Kelar nonton, gue euforia. Rasanya hampir sama, (hampir ya, bukan sama banget) hampir sama kayak waktu kelar nonton film Matrix dulu. HAHAHA. Sampai sekitar 3 jam abis nonton (sekarang ini, sambil nulis entri ini) masih agak berbayang di kepala dan terdengar lamat-lamat "ANJROOOOTTTT!!" sebagai latar belakang bayangan itu. Nantilah resensinya, kalau isi kepala udah kembali meriah seperti sedia kala. Amin.

Nah, sekarang, kembali ke sakit kepala. Besok aja lah ya.

Ohiya.
Lupa bilang selamat ulangtahun buat suami tercinta! : Happy Birthday, Keanu. Semoga dilimpahi karunia dan barokah dari Tuhan. Muwah!


Mmh, ai lap yu

Comments

Alia said…
I can hear you in my head as I read this. And once was not enough, bos. Setiap kali diulang, makin mantap rasanya, bos.

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Monster Playgroup (Pt. 1)