0049
...adalah sebuah acara polisi fesyen di negeri Inggris sono. Pembawa acaranya adalah dua ibu-ibu super ganas dengan hidung mencuat tinggi dan kerut wajah tersamar, dan kemampuan fesyen yang berstandar tinggi.
Jalan-jalan Bersama Dua Monster
...adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh dua tokoh utama kita kali ini; Mml. Petite dan Mama Gajah. Yang di antara mereka berdua saja berbeda 11 ukuran pakaian (1 dan 12), sekitar 40 kilogram tulang dan lemak, dan kurang lebih 27 sentimeter secara vertikal. Wajah mereka samar-samar antara standar dan tidak, hidung ambles ke dalam, mata mencuat keluar, dan selera fesyen mereka cukup mendatar di lantai dansa tren internasional. Kalau dilepas ke jalan tanpa makan, mereka akan senewen dan membantai semua hal yang tampak di mata.
Tapi hari itu mereka sudah makan racun semangkuk.
Mml. Petite : Eh seneng deh, jalan di Bandung pas mendung gini.
Mama Gajah : Iya, selain itu perhatiin deh, paving-bloknya udah jadi.
Mml. Petite : Eh, iya. Baguslah.
Beberapa meter kemudian kedua monster ini melewati bagian yang masih berantakan.
Kalau kalian suka nonton sesame street, ada monster yang kembar siam, satu tanduknya ke arah atas, satunya lagi ke arah bawah. Mereka suka heboh sendiri. Nah bayangkan saja seperti itu, tapi yang ini nggak nempel, tingginya beda kontras, tapi hebohnya lebih parah.
Tapi kita imut kok...
Balik ke bagian jalan kaki lima yang berantakan itu, kedua monster kita ini langsung ngedumel secara kompak.
"Gini deh, kalo borongan!!!"
Pikiran acak: Kaki lima adalah jalur untuk pejalan kaki yang pada saat jaman Batavia dibuat atas peraturan salah satu gubernur jendralnya yang imporan VOC dari Eropa. Disebut kaki lima karena lebarnya haruslah lima kaki alias sekitar 160 senti. Pedagang kaki lima adalah pedagang yang nongkrong di jalur pejalan kaki! Bukan pedagang yang total roda gerobak dan kakinya sendiri dijumlah jadi lima. Ini adalah kaprah yang salah!
Catatan: Borongan adalah pemberian tender kepada kontraktor yang bisa memberikan harga paling miring sehingga bujet dana yang tertulis di RAPBD bisa diketip hingga 50% untuk membiayai: istri sah, istri simpanan, pacar gelap, anak sah, anak di luar nikah, dan biaya kongkow di kafe bersama kawan-kawan.
Beberapa meter kemudian, kedua monster berpapasan dengan pedagang kaki lima yang membuka tenda segede tenda peleton.
Mama Gajah : Halaaah, gini deh kebiasaan.
Mml. Petite : Iya, ntar kalo ditertibin bilangnya "eh, kita kan nyari uang"
Mama Gajah: Yang bilang gitu S*tp*l X.X.-nya lagi. Mereka narikin pungli, terus pas penggarukan, dapet duit lagi deh. (padahal tadi mereka baru makan di tempat serupa lhoooo)
Terus berjalan kaki ke arah BIP dengan ceria, karena cuaca sangat mendukung dan perut penuh, kedua monster menyeberang perempatan Merdeka - Riau.
Mml. Petite : Karena ada polisi jadi nggak ada yang berhenti 'kan. (merujuk pada angkot warna hijau dengan garis bawah oranye)
Mama Gajah : Hah? (biasa lemot dan lagi bolot)
Mml. Petite : Itu, biasanya kan ini jadi kaya terminal gelap gitu, mereka pada ngetem di situ.
(padahal keduanya pengguna angkot yang sama dan kadang naik juga di perempatan itu)
Berjalan kembali, kedua monster ini berpapasan dengan angkot yang menurunkan penumpang. Seorang wanita muda dengan selop kayu ujung depan lancip, berhak stiletto, paling minim 7 senti. Semacam hibrida moncong pesawat stealth dan tangga pemadam kebakaran. Melihat wanita muda itu berpakaian begitu ketat dengan alas kaki beresiko fatal, turun dari angkot... menimbulkan tingkat ketakjuban yang sama dengan menyaksikan badak liar yang sedang melahirkan di alam terbuka dari dekat.
Mama Gajah : Waduh, serem gitu... (sebagai cewek dengan kecenderungan terkilir sangat tinggi, merujuk pada sendal tangga pemadam kebakaran yang stealth)
Mml. Petite: Ergonomis tuh.
Mama Gajah : Aerodinamik maksud lu?
Mml. Petite: Ha ha ha, betis aerodinamik!
Mama Gajah : Ha ha ha...
Begitulah... hari itu karena kenyang, mereka tidak banyak membantai penampilan orang lain, lebih kepada penampilan pemerintah kota.
Comments