011

Window Licking for Shoes


Sebetulnya kalau belanja, uang gue abis di makanan. Kalaupun gue membeli barang yang bukan makanan, pasti tabungan gue langsung amblas karena belinya nggak pake mikir. Kenapa nggak pake mikir? Soalnya gue lagi laper. Nah supaya tabungan gue nggak langsung amblas, mending gue beli makanan.

Masuk akal nggak?

Kegiatan yang paling nggak menghasilkan uang tapi lumayan sering gue lakuin adalah: window licking alias, menjilati kaca etalase. Kegiatan ini paling sering berlokasi di pusat elektronika Bandung. Di toko yang etalasenya memamerkan laptop. Aha aha aha... Posisi kedua diduduki toko yang menjual kamera dan mp3 player. Dan yang akhir-akhir ini naik ke posisi ketiga adalah toko sepatu!

Karena ukuran badan yang standar Eropa dan ukuran kaki yang standar amfibia, dari dulu banget gue udah putus asa kalau membicarakan masalah fashion. Tapi akhir-akhir ini entah terdorong oleh gairah syaitan macam mana, gue ngidam punya high heels super high and super heel! Jenis hibrida alas kaki dengan tangga pemadam kebakaran. Terus gue ngebayangin jalan-jalan di pusat keramaian, dan memandang rendah ke semua orang! HAHAHAHAH....

motivasi yang ajaib bukan?

Tapi nyari high heels yang cantik, cocok, pas nyaman di kaki, kokoh, dan murah adalah sama sulitnya dengan 12 tugas Stephen Sterk! Sekalinya gue nemu yang kokoh dan well... nyaman itu relatif dan murah juga sama relatifnya.. modelnya mengerikan gitu. Jenis yang menurut observasi gue sering dipakai mbak-mbak "eksotik" kebanyakan, yang pada umumnya dinikahi para lelaki yang rela bayar mahar 500 juta buat "eksotika pribadi di rumah"... if you get what I mean. Nggak banget deh. Sori ya, buat mbak-mbak yang eksotiknya kebanyakan. But really, ada kecenderungan fesyen yang terlalu mudah digolongkan, sih!

High heels yang kokoh dan elegan praktis, harganya selangit... uhh!!! Kalau aja honor gue kerjaan 4 juta setiap job dan job gue ada dua kali dalam sebulan... nggak pake gue liat price tag-nya langsung gue pake dan bayar! *menggelora*

... Berhubung miskin...

Waktu itu gue liat dvd rekaman konser Live Namie Amuro, bintang Jepang yang pelopor gaya gadis Afrika di Jepang sana. Ternganga empatlima! Perempuan ceking itu, dengan hugging boots selutut, dengan hak yang tingginya minimal 12 senti, melompat-lompat dan menari-nari seperti Agnes Monica... tapi dengan keakuratan dan konsistensi gerak 100% lebih dari nona Agnes... selama 60 menit konser! PRIMA!

Karena betis gue betis biker (ohohoho... nggak musim ngatain betis gue betis tukang becak... sori aje!) hugging boots made in Indonesia dengan standar betis wanita kebanyakan bakalan meninggal total. So bye bye, boots.

*keluh* Gue bosen nih sama sendal-sendal birkie, loafers dan thongs. Ohh... heels...

Comments

Niken said…
Bert, pagi ini ekew gantiin elin buat jaga pagi. Lalu ekew makan godir yang pake susu dan kopyokan telur diatasnya, yang sudah diinepin di kolkasnya ari, bert. Enak, bert. Aku sungguh bangga, bert.

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Main ke Desa