Koleksi Clodi Chloe

Wahai para ibu pengguna clodi di jagad maya ini. Yang belum pakai clodi juga hai :)
Akhirnya saya membulatkan tekad untuk menulis resensi tentang beberapa merk clodi yang dipakai oleh Chloe :)

Sebelumnya, sangat perlu digarisbawahi bahwa saya adalah emak-emak yang pelit. Alasan saya memakaikan clodi pada Chloe bukan karena kesadaran lingkungan, tapi karena pemakaian clodi itu hitungannya jatuh lebih irit daripada popok sekali pakai (pospak, atau disposable diapers alias dispo, call it what you may). Alasan kedua yang sangat menonjol dalam penggunaan clodi adalah karena saya malas. Saya malas menghadapi ruam popok. Saya juga malas menghadapi cucian popok kain yang segunung, terutama di saat musim hujan.

Definisi clodi,... kayaknya sudah banyak di luar sana. Pun deskripsi jenis-jenis clodi. Jadi, yang mau saya tulis cuma soal merk popok yang sudah pernah dipakai Chloe saja. Ohiya, untuk referensi istilah, mungkin bisa lihat kamus online untuk clodi yang dibuat oleh Poopee Whoopee. 

1. Popok pertama Chloe adalah Petite Coveria Cluebebe. Ini saya pilih berdasarkan rekomendasi teman. Ketika Chloe lahir, saya sudah punya tiga Petite Coveria Cluebebe dan satu Cluebebe jenis pocket yang ukurannya juga petite alias kecil. Cluebebe ini punya dua ukuran, yang petite dan yang biasa. Yang petite untuk bayi baru lahir yang bobotnya sekitar 3kg sampai bayi itu berbobot 8kg.



Jenis cover ini sangat cocok buat pemakai clodi anyaran, yang bayinya masih di bawah 6 bulan dan koleksi clodinya masih sedikit. Selain pemakaiannya sangat mudah, cover bisa dipakai berulang-ulang kecuali kalau kena beleberan pup. Waktu itu saya maksimal menggunakannya 3 kali tanpa mencuci. Kalau Chloe pipis dan insertnya penuh, saya lepas insertnya, lap bagian dalam cover dengan air, angin-angin covernya sampai kering dan pakai lagi dengan inset baru. Insertnya juga bisa diganti dengan kain lain kalau terdesak. Saya pernah pakai alas ompol yang garis-garis itu karena insert masih sedikit dan belum kering.

Karena saya beli ukuran petite, sementara Chloe ternyata lahirnya saja sudah 4 kilogram, dalam waktu 4 bulan cover Cluebebe ini pun kekecilan. Mungkin akan lebih baik kalau beli yang ukuran biasa saja. Bisa sampai berat badan 15 kg kalau tidak 16 kg. Kelebihan lain model cover adalah, kalau dijemur cepat kering!

Oh iya, cover Cluebebe ini sering saya pakai untuk popok renang. Pada dasarnya clodi yang berjenis cover bisa dipakai untuk popok renang. Untuk apakah popok renang itu? Untuk menampung pup agar tidak berceceran di dalam bak/kolam renang. Please, don't gamble with your infant's poop schedule yah, ibu-ibu. Biasakan pakai popok renang, terutama kalau pergi ke kolam umum.

2. Merk selanjutnya adalah GG. GG classic pocket adalah salah satu merk yang saya beli karena harganya termasuk daripada golongan mereka yang murah. Pertimbangan membelinya karena konon potongannya cocok untuk bayi berpaha besar. Waktu beli sih nggak tau apakah bayi saya akan berpaha besar atau tidak. GG classic pocket menjadi salah satu popok kesukaan saya. Karet untuk pahanya awet, ukurannya kecil tapi juga bisa melar cukup besar.

Kekurangan dari GG ini baru terasa setelah Chloe sudah besar dan motorik halusnya mulai bagus. Dengan kata lain, dia bisa menarik perepet (velcro) pengait popoknya dengan mudah. Cara mengatasinya adalah memasang celana atau rok pendek yang menghalangi jarinya dari menarik perepet clodi.
Baru-baru ini saya beli GG model T-Dipes. Clodi Pocket, modelnya seperti celana. Potongannya kecil dengan aneka warna yang menarik. 


Benar-benar kecil! Ramping sekali. Setelah setahun terbiasa melihat pantat Chloe mbendol besar memakai clodi model pocket, ketika melihat Chloe pakai T-Dipe ini rasanya sempat kaget aja sih. 
Insert yang disertakan dalam paket T-Dipe ini tipis, cuma selembar. Dia memang dipasarkan untuk popok peralihan sekaligus training pants. Saya pakai insert lain yang cukup ramping tapi lebih tebal untuk Chloe karena saya masih belum mulai potty trainingnya. 
Kelebihan model T-Dipes ini adalah cocok untuk dibawa bepergian karena bisa langsung pasang sembari anaknya berdiri, tanpa harus direbahkan dulu. Ukurannya yang kecil juga hemat tempat di dalam tas. Kekurangannya, itu kancing snap-nya agak ringkih. Kurang oke buat emak-emak slordig bertenaga kuli kayak saya.


3. Annandapers, adalah merk lokal dengan harga yang cukup ekonomis. Chloe punya dua model anandapers yang berbeda, merupakan hadiah. Yang pertama adalah jenis celana berlidah.


Saya pribadi kurang suka dengan modelnya. Tapi ternyata popok ini cukup berguna setelah Chloe sudah mulai bisa berdiri. Karena bentuknya celana, jadi bisa langsung dipasang tanpa si Chloe rebah dulu seperti biasanya kalau dipasangi popok. Kekurangannya adalah ukurannya yang tidak bisa disesuaikan, daya tampungnya kecil, cukup PR untuk dibersihkan dari pup karena jelas susah kalau mau dipasangi lapisan liner.

Model Annandapers lain yang Chloe punya adalah Super Serap.



Yang di foto ini sudah model baru, punya Chloe belum ada double gussetnya. NAH! karena itu insert sudah dijahit jadi satu di dalam popok ini... yang modelnya adalah celana juga tapi ukurannya bisa disesuaikan... Salah satu faktor yang membuat dia kurang menarik buat saya adalah: saat dicuci lantas dijemur, keringnya lama. Biarpun dikeringkannya pakai mesin cuci.

4. Pempem! adalah salah satu merk yang cukup saya sukai. Merk lokal, harga terjangkau, dan ada varian velcro DAN snap, motif dan warnanya pun menarik.

Terus terang ini adalah merk yang jumlahnya dominan dalam persediaan clodi kami. Saya sekarang suka tipe yang kancing snap.
Kalau membeli sepaket, biasanya ada pilihan mau pakai insert apa. Kalau beli insert ultra thin bamboo, maka yang didapatkan adalah dua helai insert yang letoy.

Memang sih, kalau dipakai akan ketipisan dan suka selip atau kelipet terutama kalau anaknya sudah aktif, yang dapat mengakibatkan kebocoran. Dulu saya agak bingung dengan insert ultra thin ini harus diapakan. Kemudian pencerahan pun muncul. Saya pakai insert ultra thin bamboo-nya pempem! sebagai booster insert kalau malam hari. Jadi semalaman saya cuma perlu ganti popok Chloe satu kali saja, karena biarpun tipis tapi si ultra thin ini daya serapnya dahsyat dan sebagai booster alias pelapis atas insert biasa, dia sangat menjaga dari kebocoran. Si insert ultra thin ini keringnya agak lama sih saat dijemur, tapi bukan masalah. Toh saya cuma pakai dia di malam hari sebagai booster.

Kekurangan pempem! buat saya, karet pahanya cepat melar dibandingkan merk lain yang saya punya. Terutama kalau rotasi pemakaiannya tinggi kayak yang kami lakukan sekarang.

5. Babyland adalah merek Cina. Harganya terjangkau dan mutunya oke juga. Chloe punya dua model, dua-duanya poket dengan kancing snap. Yang satu printed, yang satu polos tapi lapisannya charcoal bamboo.



Yang printed itu, pilihan motifnya biasa aja sih. Saya beli yang kelinci waktu itu karena shio Chloe itu kelinci. Nah, yang charcoal bamboo menjadi favorit saya yang kedua setelah pempem! Bahan charcoal bamboo konon bisa mengurangi aroma tak sedap selain juga antibakterial. Daya serap tinggi, dan juga mudah kering saat dijemur. Selain ituu...



Warnanya gelap. Ini bagus bagi saya yang mencuci clodi dengan mesin cuci. Kalau ada noda kuning yang gak bisa hilang (karena harus dikucek dulu kalau mau tuntas) pun nggak akan keliatan, sebab warnanya gelap. MUAHAHAHAH! ... ehem. Mutunya lumayan, karet pahanya nggak mudah melar. TAPI, potongan popoknya kecil. Buat ibu-ibu yang bayinya berpaha super meledak, mungkin akan merasa kurang sreg.

6. Circus! Diapers. Ini adalah merk Indonesia tapi pabriknya memang di Cina sih :) Chloe punya dua model, yang All in One Pocket Combo dan yang AI2 Maxi Basic. Review untuk yang All in One Pocket Combo sudah pernah saya tulis di sini. Yang AI2 Maxi Basic itu modelnya cover.



Jadi ini, akan membahas yang AI2 Maxi Basic yang model cover itu ya.
Sejauh ini yang model cover baru ada satu motif pilihan, yaitu si dalmatian ini. Sungguh lucuk. Karena pakai kancing snap, dan cuma sederet, pasang lepas jadi mudah. Sejauh ini kecemasan si popok akan berantakan karena pengamannya cuma dua kancing (satu kiri dan satu kanan) belum terjadi.
Yang agak awkward buat saya pribadi adalah, biasanya popok Chloe nempel di pinggul. Si Circus cover ini keliatan aneh banget nempel di pinggul. bagian belakangnya keliatan lebar bersayap gitu. Setelah beberapa kali pakai, barulah saya memasangkannya dengan jatuh di pinggang. Barulah itu si popok keliatan rapi cantik! AHAY!
Dan karena modelnya cover, si dalmatian ini sudah beberapa kali menyelamatkan saya di musim hujan ini.

7. Ini adalah popok termahal yang dimiliki Chloe. Moo Moo Kow.

Harganya nyaris dua kali lipat harga rata-rata clodi yang Chloe punya. Barang impor, gan. Kalau tidak salah ini merk Singapore punya. Waktu itu saya lagi kebanyakan duit dan memutuskan untuk beli dua MMK, yang satu snap, yang satu velcro. Potongannya besar, dan seperti Circus, dia duduknya di pinggang, bukan pinggul.
Mutunya? ya ada harga ada rupa lah ya. Faktor lebihnya adalah kombinasi warna yang lucuk-lucuk. Tapi dengan harga MMK sekarang, untuk beli clodi merk Indonesia sudah bisa dapat empat atau lima, dengan kualitas dan motif serta warna yang bersaing! Ihiw!


8. OKE!
resensi nomer 8 bukan soal popok tapi soal insert!

Insert Charcoal Bamboo ini produksi Babyland. Dia adalah insert favorit saya! Kenapa favorit? Karena CEPAT KERING! padahal daya tampungnya besar. Waktu di awal-awal mengumpulkan persediaan clodi si Chloe, saya membuat keputusan yang menurut saya sangat cerdas. Saya beli insert charcoal bamboo ini sepuluh biji, lalu saya beli clodi pocket aneka mtanpa insert agar lebih murah.
Sampai sekarang saya tidak pernah menyesali keputusan yang sangat cerdas ini. HYES!

Demikian resensi saya, pemirsa sekalian. Semoga dapat memberikan bahan pertimbangan yang bermanfaat. Amin.


Comments

Penasaran ama insert bamboo charcholanya jadinya...

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Two Thousand Seven All Over Again