Burici!
Indonesia tanah air beta, musim kering tahun ini benar-benar cuma sejimpit upil kutu. Tidak ada artinya. Hujan datang dengan sangat teratur di bulan September. Bisa diharapkan. Segalanya jadi lembab. Cucian yang terdampar di teras membutuhkan waktu berhari-hari untuk kering. Dengar-dengar panen beberapa jenis buah jadi agak buruk karena hujan terus-menerus tahun ini. Prediksi yang sempat tertangkap di TV saat kami makan nasi Padang, hujan diperkirakan akan turun terus-menerus sampai bulan April 2011.
Awesome. So this is what living in London is like!
Oke. Ada banyak yang harus dilaporkan, tetapi sesungguhnya semangat untuk menuliskannya sedang nol kecil, patah pula. Cerita yang baru-baru ini bikin saya mau lompat ke atas meja terus headbang sambil melolong-lolong.
Bulan lalu, di salah satu kunjungan ke Gramedia Suroto, akhirnya saya memberanikan diri untuk melangkah ke rak komik Jepang. Sudah hampir dua tahun sejak saya terakhir membaca komik Jepang, itu pun scanlation saja. Lama sekali ya... saya sudah tidak tahu lagi seperti apa perkembangan per-manga-an yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia. Master saya cuma satu dalam hal ini dan beliau sepertinya sedang sibuk, sedang sibuk, sedang sibuk, sedang sibuk sehingga susah saya menimba ilmu (dan bergiga-giga scanlation) dari (harddisk) beliau.
Kembali ke komik Jepang. Di deretan rak manga terjemahan itu saya cuma berani melirik dua serial; Naruto dan Bleach. Mencoba membaca aneka macam judul di bagian itu bisa bikin saya kejang-kejang dan kaku leher. Saya mau melihat bagaimana perkembangan dua serial yang dulu saya ikuti dengan lumayan setia.
Tite Kubo masih gila sepertinya. Tidak seperti Masashi Kishimoto yang setelah menikah sepertinya jadi agak melempem. Satu komik... dua komik... lalu saya merasa ingin lari-lari kecil keliling lantai tiga Gramedia sambil merentangkan tangan dan mengeluarkan bunyi ngeng ngeng ngeng dari mulut karena.... PINGIN BACA TERUSANNYA!!!
Pekan lalu saya menemukan situs di mana saya bisa membaca scanlation serial Bleach. Bukannya sembuh, saya tambah sakaw.
Serial Bleach sendiri dimulai Tite Kubo tahun 2001. Saya mulai baca tahun 2004. Nah, ini sudah tahun berapa, saudara-saudara? Rasanya mau gila karena serial ini tidak ada habisnya. Dan ini masih plot besar perang Shinigami cs Vaizard versus Sosuke Aizen. Mau sinting! Dari tahun 2006 kok ya nggak selesai-selesai ini perangnyaaaa!!!
Master saya sudah bosan sama Bleach, tapi beliau dahulu kala pernah mengakui bahwa ceritanya memang lebih seru dari Naruto (yaelah perbandingannya... meh). Saya sendiri takjub pada Tite Kubo yang bisa mengelaborasikan sekian banyak karakter individual ke dalam plot ceritanya. Lebih dari 40 karakter! Cih, delapanpuluh mungkin ada itu.
Ya, ya, saya tahu dia nggak kerja sendirian. But still!!! Hmm... jadi pingin tau Tite Kubo ini tampangnya gimana dan bagaimana penampakan studionya.
Anyway.
Dua hari ini saya kepikiran lagi mau ganti nama blog.
Kalau pakai Kulem Ikan Tetangga, berarti saya harus ganti URL. Kalau pakai nama Penabuluangsa... tema dan tujuannya jadi agak beda, dan jadi banyak yang harus saya ubah.
Duh, males.
Ohiya, seandainya saya ini maniak cosplay, saya mau dandan jadi Rangiku Matsumoto, karena sesungguhnya perilaku kami mirip. Tapi mbak-mbak berikut ini edan mirip banget. Kayaknya agak susah kalau mau mengalahkan dia. HAHAHAHA.
Awesome. So this is what living in London is like!
Oke. Ada banyak yang harus dilaporkan, tetapi sesungguhnya semangat untuk menuliskannya sedang nol kecil, patah pula. Cerita yang baru-baru ini bikin saya mau lompat ke atas meja terus headbang sambil melolong-lolong.
Bulan lalu, di salah satu kunjungan ke Gramedia Suroto, akhirnya saya memberanikan diri untuk melangkah ke rak komik Jepang. Sudah hampir dua tahun sejak saya terakhir membaca komik Jepang, itu pun scanlation saja. Lama sekali ya... saya sudah tidak tahu lagi seperti apa perkembangan per-manga-an yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia. Master saya cuma satu dalam hal ini dan beliau sepertinya sedang sibuk, sedang sibuk, sedang sibuk, sedang sibuk sehingga susah saya menimba ilmu (dan bergiga-giga scanlation) dari (harddisk) beliau.
Kembali ke komik Jepang. Di deretan rak manga terjemahan itu saya cuma berani melirik dua serial; Naruto dan Bleach. Mencoba membaca aneka macam judul di bagian itu bisa bikin saya kejang-kejang dan kaku leher. Saya mau melihat bagaimana perkembangan dua serial yang dulu saya ikuti dengan lumayan setia.
Tite Kubo masih gila sepertinya. Tidak seperti Masashi Kishimoto yang setelah menikah sepertinya jadi agak melempem. Satu komik... dua komik... lalu saya merasa ingin lari-lari kecil keliling lantai tiga Gramedia sambil merentangkan tangan dan mengeluarkan bunyi ngeng ngeng ngeng dari mulut karena.... PINGIN BACA TERUSANNYA!!!
Pekan lalu saya menemukan situs di mana saya bisa membaca scanlation serial Bleach. Bukannya sembuh, saya tambah sakaw.
Serial Bleach sendiri dimulai Tite Kubo tahun 2001. Saya mulai baca tahun 2004. Nah, ini sudah tahun berapa, saudara-saudara? Rasanya mau gila karena serial ini tidak ada habisnya. Dan ini masih plot besar perang Shinigami cs Vaizard versus Sosuke Aizen. Mau sinting! Dari tahun 2006 kok ya nggak selesai-selesai ini perangnyaaaa!!!
Master saya sudah bosan sama Bleach, tapi beliau dahulu kala pernah mengakui bahwa ceritanya memang lebih seru dari Naruto (yaelah perbandingannya... meh). Saya sendiri takjub pada Tite Kubo yang bisa mengelaborasikan sekian banyak karakter individual ke dalam plot ceritanya. Lebih dari 40 karakter! Cih, delapanpuluh mungkin ada itu.
tuh kan, Gotei 13 taichou dan fukutaichou-nya aja udah ada 26 orang, belum lagi tokoh sentralnya yang lima orang, terus musuhnya... terus...
Ya, ya, saya tahu dia nggak kerja sendirian. But still!!! Hmm... jadi pingin tau Tite Kubo ini tampangnya gimana dan bagaimana penampakan studionya.
Anyway.
Dua hari ini saya kepikiran lagi mau ganti nama blog.
gambar kulem ikan tetangga yang keren ini numpang minjem dari mpokb
Kalau pakai Kulem Ikan Tetangga, berarti saya harus ganti URL. Kalau pakai nama Penabuluangsa... tema dan tujuannya jadi agak beda, dan jadi banyak yang harus saya ubah.
Duh, males.
Ohiya, seandainya saya ini maniak cosplay, saya mau dandan jadi Rangiku Matsumoto, karena sesungguhnya perilaku kami mirip. Tapi mbak-mbak berikut ini edan mirip banget. Kayaknya agak susah kalau mau mengalahkan dia. HAHAHAHA.
Comments
saya dulu ngikutin naruto, kalau bleach rada gak ngerti. bener kayaknya, karena kebanyakan karakter... hahahahhh... *atau saya yg bodo?!*
aku juga pernah ngikutin bleach ini tapi seperti Mirna, aku rada nggak ngerti juga,hehehe
kalo naruto sih masih ngikutin sampe sekarang :)
kalo mau ganti nama blog -yang juga berarti harus ganti URL- bisa kok. dieksport saja postingan2 di blog ini ke blog baru itu. coba liat di dasbor ada tutorialnya :)