Novel Metropop Berjudul "XX" (resensi berlanjut)
XX by A.R. Arisandi
Duapuluh halaman untuk bab I yang berisi dengan bibit konflik awal yang kurang meyakinkan, dan perkenalan tokoh-tokoh, baik yang penting maupun pendukung, yang menyebalkan.
Sekitar 8-10 paragraf pertama harusnya dipisahkan dalam sebuah prolog. Pembangunan karakter tokoh sangat aneh, karena ilustrasi karakter yang diberikan melalui interaksinya dengan tokoh lain terasa sangat kaku, artifisial, dan tidak nyaman dinalar.
Narator, si aku, adalah tokoh bernama Donna yang semasa kuliah di Bandung tinggal serumah dengan tiga temannya: Mella, Putri, dan Liana. Liana ini adalah sumber konflik utama karena semenjak kuliah ia sudah dianggap cukup kontroversial dalam hal hubungannya dengan pria.
Setelah sekian tahun berpisah selulus mereka, keempat perempuan ini akhirnya bereuni dengan personil lengkap dan digambarkan bahwa Liana, yang sudah jadi janda, tetap mengundang masalah jika berhubungan dengan pria, di mana pria-pria itu adalah para suami teman-temannya.
Dialog, interaksi dan reaksi para tokoh ini dalam satu adegan terasa sangat mengganggu jika dihubungkan dengan fakta latar belakang hubungan mereka; tidak realistis, cenderung redundan, dan selalu bernada negatif.
Duapuluh halaman untuk bab I yang berisi dengan bibit konflik awal yang kurang meyakinkan, dan perkenalan tokoh-tokoh, baik yang penting maupun pendukung, yang menyebalkan.
Sekitar 8-10 paragraf pertama harusnya dipisahkan dalam sebuah prolog. Pembangunan karakter tokoh sangat aneh, karena ilustrasi karakter yang diberikan melalui interaksinya dengan tokoh lain terasa sangat kaku, artifisial, dan tidak nyaman dinalar.
Narator, si aku, adalah tokoh bernama Donna yang semasa kuliah di Bandung tinggal serumah dengan tiga temannya: Mella, Putri, dan Liana. Liana ini adalah sumber konflik utama karena semenjak kuliah ia sudah dianggap cukup kontroversial dalam hal hubungannya dengan pria.
Setelah sekian tahun berpisah selulus mereka, keempat perempuan ini akhirnya bereuni dengan personil lengkap dan digambarkan bahwa Liana, yang sudah jadi janda, tetap mengundang masalah jika berhubungan dengan pria, di mana pria-pria itu adalah para suami teman-temannya.
Dialog, interaksi dan reaksi para tokoh ini dalam satu adegan terasa sangat mengganggu jika dihubungkan dengan fakta latar belakang hubungan mereka; tidak realistis, cenderung redundan, dan selalu bernada negatif.
Comments