Jula Juli Suroboyo pt 1


Pulang ke Surabaya karena emak ulangtahun. Hadiahnya ya kepulangan ini... ahaha... gak modal.

Sepanjang jalan baca The Graveyard Book, Neil Gaiman. Resensi menyusul. Abisnya cepet, cuma 3 jam sekali duduk gak pake berhenti. Untuk mengisi waktu, kembali baca Engineers of Happy Land, mabok. Terjemahannya ke mana-mana, keretanya goyang-goyang, dua mas-mas yang duduk di belakang gue sibuk berdebat sesudah Madiun pasti akan lewat stasiun Porong. heh.

Akhirnya bukunya dimasukkan ke tas, keluarin kain, selimutan, berusaha tidur. Gagal. Kedinginan, pengen makan nasi panas sama ayam goreng.

Sesampai di Stasiun Gubeng sudah jam 10 malam, naik mikrolet N ke terminal deket rumah itu. Sepanjang jalan dari Stasiun sampai Terminal itu, banyak hal yang baru. Tanaman dan taman di mana-mana, dan satu sungai diurug jadi ruas jalan baru. Hmm :)

Sampai terminal deket rumah, jalan kaki pulang. Pasar malemnya udah bubar, sepi. Bekas bioskop yang terbakar itu ya... masih item, tetep sama sekali gak diapa-apain. Sayang banget. Coba dibangun lagi ya. Kelas 21 aja lah, gak usah XXI.

Nyebrang perempatan, masuk ke kompleks rumah, BUSET! Mendadak berasa ada di Jakarta, Bintaro sektor manaaaa gitu... hhh... template kota besar itu mirip-mirip memang.

Sepanjang jalan kaki menuju rumah, melewati rute yang dulu waktu sekolah selalu dilewati setiap hari tiap pergi dan pulang, banyak yang berubah. Rumah guru ngaji sudah berubah, mungkin keluarga dia juga sudah pindah. Rumah yang dulu pernah ditempati Hans jadi jualan minyak pak Oles. Sebagian besar rumah sudah direnovasi jadi tingkat dua dengan gaya arsitektur urban yang mirip-mirip, setali tiga uang deh.

Belok ke jalan rumah. Mungkin karena sudah malem, nggak ada kelihatan becak-becak yang biasanya nongkrong di ujung jalan depan warung. Sebagian jalan di RW sudah di paving blok. Jalan depan rumah gue belum.

Dulu, awal 90an, waktu kami baru pindah lagi ke Surabaya dan menempati lagi rumah itu, bokap mendadak ketiban duren jadi RT. Jalan depan rumah masih busuk. Terus dengan spektakuler bokap mengajak patungan warga seRT yang tinggal di seruas jalan itu buat mengaspal jalan dari ujung ke ujung. Begitu aspalnya kering di ujung jalan dibikin panggung hiburan buat merayakan. Norak. HAHAH. Sekarang jalan kami jadi paling butut lagi.

Sampai rumah... ternyata kurang berhasil mengejutkan emak. Dese malah ngirain si OmJ balik sama gue. Hmm. Wishful thinking in both part here, mum.

Berhubung ulangtahun, maka dari itu, banyak sekali makanan di rumah! HURAH!

Nasi kuning dengan ayam goreng
Tahu petis
Pastel tutup mmmmmm!

Begitulah. Karena ada TV jadi nonton... acara Take Me Out.
Syukurlah gue tak terlalu tergiur punya TV, walaupun kalo dikasih flat screen LCD 72" dengan sambungan TV kabel + unlimited internet, eke gak nolak.
Amin.

Ah iya!

HAPPY BIRTHDAY, MAK!

:)

Comments

Happy birthday, Tante :)
yus said…
Nggak ngerti kalo dr Dyah ultah. Kalo ya, mau minta traktir... :)

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Two Thousand Seven All Over Again