Rindu Rindu


Wahay kalian yang bertujuh, saya diserang malarindu. Saya rindu buih putih ketika ombak memecah di pantai berpasir, menjilat jari-jari kaki saya yang telanjang.


Saya rindu aroma asin ketika angin mendesau tubuh, menerpa kulit, membelai rambut. Saya rindu aroma tabir surya. Saya rindu aroma kayu yang basah air laut.




(Seringnya saya muntah berkantung-kantung plastik lalu terkapar tak berdaya, hihihi)




Tapi oh tapi... saya diserang malarindu begitu hebatnya sampai seluruh persendian ini lemas rasanya, dan dada saya sesak ingin menangis saja, dan saya hanya bisa duduk terdiam cukup lama untuk menahannya.



Wahay kalian yang bertujuh itu... kapan kita bersepuluh bisa bersama pergi ke pantai? :(


Comments

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Two Thousand Seven All Over Again