Berjodoh Tak Akan ke Mana!

Luar biasa yang namanya jodoh!
Setelah berhasil berjodoh dengan Wee Free Men melalui salah satu toko buku langganan gue: Omuniuum, lanjutannya langsung berjodoh sama dua buku terusannya!

Jadi setelah peristiwa bersejarah gue diapelin lintas propinsi untuk pertama kalinya, si OmJ pergi dalam rangka urusan kerja. Malamnya dia mengeluh bosen (dan karena bokek nggak bisa parti) padahal masih harus 36 jam lagi dia berada di tempat itu. Berhubung gue nggak kreatif, langsung mengusulkan dia pergi ke toko buku, atau apa lah. Haha, padahal kan itu jurus andalan gue kalo lagi mati gaya. Si om bukan jenis kutu mabok macam eke.

Besok paginya gue ditelpon pas lagi di jalan menuju kantor,
omJ: Udah punya ini, ini sama ini belum? *menyebutkan beberapa judul buku Terry Pratchett*
M: Hm?
omJ: ini aku lagi di Kinokuniya. Kamu udah punya yang mana aja?
M: Oh... yang pertama itu udah, yang lain belum.
omJ: Ya udah.
*klik*
M: ha? (bengong sambil ngeliatin menara jamsostek)

Besok lusanya dia pulang ke Jogja sambil membawakan oleh-oleh dua buku Terry Pratchett. Baru kemarin, Sabtu 24 Jan siang-siang gue liat dua buku tersebut.
UHUY! Dua-duanya lanjutan cerita Tifanny Aching! ASOY! JODOH ABIS!

FYI, why this is such a big deal, Terry Pratchett agak susah dicari novelnya di Indonesia. Apalagi yang bekas! Memang sih, oleh-oleh si omJ nggak bekas karena dia beli baru di Kinokuniya Singapura, tapi bahkan yang baru pun jarang. Kata si omJ, di sana dia cuma nemu empat judul buku Terry Pratchett; satu judul gue lepeh, yang satu lagi kayak nggak nyambung (mungkin buku seri Tifanny Aching) jadi dia cuma beli dua.
Gue paling rata-rata setahun dua kali bisa dapet novel Terry Pratchett, padahal dia udah nulis kurang lebih 50 aneka macam judul buku. so yeah, ... harapan buat nemu buku lain, apalagi yang terusan dari yang terakhir dibaca, adalah sedikit.

HOREEEE!!!! DAPET SERI TIFANNY ACHING!

Yang langsung dibaca adalah buku berikut ini:
 

Covernya agak nggak cocok sama isinya, soalnya Tiffany Aching itu matanya coklat.
Karena buat anak-anak, bukunya relatif cepet dibaca, sekali duduk sepertiga buku, dan seterusnya. Pas satu hari selesai.

Karena belum bikin resensi buat Wee Free Men, maka adalah garing apabila langsung lompat ke buku ini, ditambah lagi, ini ngantuk dan ga bisa konsen mau nulis apa.

Intinya... keren... :D
Gue sampe niat nempelin post it note buat nandain halaman mana yang nendang.
Oke... itu dulu aja, di luar ujan, dan gue ngantuk + banyak nyamuk

Comments

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Main ke Desa