Sendirian Hujan Datang

Hujan sudah datang. Angin membawa aroma tanah basah jauh sebelum rintik hujan terdengar membentur atap dan daun, menampar kaca jendela yang tidak curiga.

Saya bersembunyi di balik ingatan-ingatan yang akrab dan hangat, karena sesungguhnya saya sedang sendirian. Kecuali mungkin kalau menghitung Cumi, tapi dia sibuk sendiri di pojokan kandangnya, membersihkan telinga.

Tadi pagi ada yang mengatakan saya kurang istimewa. Tepat di saat saya sedang sendirian. Tapi tidak apa-apa. Mungkin bagus juga ada yang mengatakan hal itu. Ah, tapi saya kan sedang sendirian...

Lalu saya mengirimkan donat ini pada Ditsky. Karena Ditsky jauh dan mungkin kadang dia merasa sendirian, atau paling tidak rindu pada donat ini yang sering dia beli setengah lusinan lalu dia habiskan bersama pacar. Sayang donatnya hanya berupa gambar digital.





lalu Ditsky membalas dengan mengirimkan gambar jerapah... :D

Ah, tapi saya rindu saat hujan lalu kami semua bersama..




Comments

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Two Thousand Seven All Over Again