004

Jakarta: Trefik Sampe Modars!

Perjalanan menuju Kantor sebetulnya berjarak dekat saja. Tapi lama karena rute yang muter-muter dan macet yang nggak beraturan.

Pada suatu Jumat pagi, gue berangkat awal ke kantor dan mengalami tertawa histeris di Grogol akibat genangan air yang cukup aduhai di jembatan penyeberangan depan Citraland. Berhubung selalu berseragam lintas alam, gue bisa dengan masih ngikik histeris mengarungi banjir setengah betis itu.

Bencana susulan kedua adalah tiadanya angkot B14 yang biasa gue tumpangin dari belakang Citraland. Gue sampe nelpon Cecunguk Purba dan dikasi tau bahwa mendingan ngojek ajalah 20 ribu. Pas abis telpon ditutup muncul B14. SERBUUUU....
toh tengah jalan gue turun akibat macetnya lebih macet daripada macet.

Dengan pasrah gue ngojek. Dan muter-muter. Dan menyaksikan adanya banjir yang setengah paha gue... weks kalo mengarungi itu sih baju lintas alam gue so pasti bakalan basah juga beserta ransel gue kecuali dipanggul di atas kepala sambil guenya telanjang.

Setelah setengah jam di bawah panas terik, ojek gue naik turun trotoar sambil sesekali gue turun dan bantuin si tukang ojek angkat2 pantat motor. Nyampe dengan selamat sentosa dan kering-kering saja kecuali keringet dan aroma kenalpot yang menempel.

Malemnya gue ikutan Dugong Ratu mau liat diskusi lumpur-lumpuran deket Sarinah. Gue masih di atas jembatan penyeberangan waktu di bawah terjadi keributan klakson gag penting gara-gara ada mobil yang mau belok ke Sarinah tapi lambat. Padahal traffic gag penuh. Gag bunyi klekson pun gag bakalan macet sampe modar kaya paginya itu. Dasar gag beradab! Sambil capek dan kesel gue pun berteriaklah, "BERISIK MONGKI!!" hahaha... gag penting.

Gue bobo tempat Dugong malem itu. Enak bener, kos dia ada kabel TVnya... hiks...

Comments

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Two Thousand Seven All Over Again