TOLONG!
Terkisah seorang pemijat shiatsu yang tuna netra. Pemijat ini bekerja di sebuah salon bernama Swarga. Dia adalah orang yang gue kagumi. Dia punya jasa gede buat orang-orang. Dia ini bisa dibilang pahlawan lho. Berikut ini adalah cerita kepahlawanannya....
PENYELAMATAN PERTAMA
Abis begadang lebih dari seminggu lebih akibat mengejar setoran, lengan kanan gue nggak bisa diangkat. Beneran sumpah demi Tuhan nggak bisa diangkat lebih dari 10 derajat dari samping badan gue. Padahal masih ada tenggat lainnya di ujung tikungan. Gue hajar pake kerokan dan balsem geliga berlapis-lapis pun tak ada efeknya. Lalu si tukang pijat shiatsu yang buta itu... dia dengan telaten hingga berkeringat memilin-milin otot badan gue... hingga gue menjerit karena sakit tetap nikmat. (udah nggak mikir malu lagi soalnya emang sakit tapi nikmat banget!) Setelah hampir dua jam, gue pulang jalan kaki sempoyongan. Besoknya, badan gue lentur kembali sedia kala.
PENYELAMATAN KEDUA
Abis begadang... (halah, begadang mulu) akibat... well pokoknya it was a hectic month. Terkenalah pilek yang membuat tepar sungguh lama. Masuk angin yang membuat daerah torso terasa sakit bila bergerak.... bahkan pas menarik nafas dalam! Merasa pusing dan tercekik. Lalu si tukang pijat shiatsu yang buta itu... dia memilin otot-otot gue selama satu jam setengah. Dan dua hari kemudian ikk bugar segar kembali...
catatan: "Wah, ini keras banget mbak, pundaknya. Ototnya tegang banget. Ngapain aja, mbak?"
yang dijawab
"Ya, saya mendayung perahu dari Tasman Island sampai New Zealand"
Ya enggak lah!
PENYELAMATAN KETIGA
Di pertengahan masa trial gue di bekas calon tempat kerja jahanam, tiba-tiba otot punggung gue ketarik, yang menyebabkan gue nggak bisa jalan, duduk, membungkuk, dan menoleh tanpa meringis kesakitan. YA TUHAN! BOBROK AMAT ONDERDIL GUE!!!!
Lalu tukang pijat shiatsu yang buta itu... eh tapi kali ini bukan yang langganan gue soalnya katanya dia lagi sakit, jadi digantiin orang lain... memijat my lower back gituh ceritanya. Dia bertanya apakah terlampau keras memijatnya... heck I WANT MORE! ... owkey... terus dia memilin-milin otot punggung bawah gue. Bahkan sampai dengan jurus suplex segala, yang bikin gue merasa bagaikan di smack down. Udah gitu, sambil memijat dia ngajak ngobrol... oh owkey.
PEMIJAT: Wah, mbak ini lumayan keras juga ototnya.
GUE: Ya begitulah.
PEMIJAT: Sering olahraga ya, Mbak? Olahraga apa?
GUE: Oh, saya jalan kaki ke mana-mana *dalam hati ... kenape? kaki gue gede ya? GRRRR*
Berhubung bukan orang yang biasa mijet gue, dia agak ragu gitu melintirinnya. Kurang maksimal suplexnya. Sehingga setelah satu setengah jam, gue masih merasa agak nyeri. Oh well... balik ke kosan, minum valium campur ponstan, tewas berat, dan bangun dengan bugar besok paginya! AHA!!!
catatan: jadi apakah gue sembuh karena dipijat atau karena gue minum muscle relaxant, gue kurang jelas...
DAN SEKARANG!!!
darn it.. di Surabaya yang panas gila ini gue nggak tau mesti pijet di mana yang enak dan deket rumah. Kepala gue rasanya melayang-layang dua hari ini. Keringetan dingin. Mau marah dan mau pingsan pada saat yang bersamaan. Mungkin karena gue flu... terus pas blum smbuh benar gue masuk angin gara-gara begadang mengejar tenggat. Leher dan pundak gue antara pegel, dan mati rasa, sementara torso kiri kanan gue rasanya kaku banget. Sungguh ini tak ragu lagi, adalah MASUK ANGIN KEPARAT, saudara-saudara.
oh... my blind shiatsu masseus... I really really miss your touches right now...
Comments
emangnya that blind shiatsu masseus keberadaannya di mana...? bandung? bali?
jadi dia berada di Bandung
Gue nggak tau ini di Surabaya di sebelah mana pemijat serupa berada.
Itu pas lutut si tukang pijat itu menghajar punggung gue... oh my goddd...
ENNNAAAKKHH!!!
Nant'S
jangan2 di surabaya...halah! :(
Nanto itu pria...
jadi bukan jeng tapi Lik...
Hahahaha
Datim alias Dago Timur itu di Bandung.
Yeah... tampak tukang pijat yang seram... bila kubermukim di Bandung lagi aku akan mencarinya!