Gajah Terbelakang
Sepekan lebih ini diam-diam gue merasa patah hati. Gue disadarkan lagi kalau gue makin lama makin kolot, ketinggalan jaman dan terbelakang.Semuanya dimulai dengan menurunnya kemampuan baca dan dengar gue semenjak awal tahun, yang tentu saja, mau tidak mau, berpengaruh pada kemampuan menulis gue (oh no!)Dan karena ketahanan gue nonton siaran televisi lokal (baca: Indonesia) juga jatuh ke titik nol, selain bolot gue juga tambah lemot.
Contoh kasus :
Temen: Aduuh Nana Mirdad itu, katanya nggak suka tampang bule...
Gajah: Nana Mirdad siapa sih? Emang si Nana Mirdad kenapa?
Oke, gue masih bisa mengelak dengan berkata "gue ini pendukung fatwa MUI soal tayangan infotainment!" (waeee...)
Tapi pas ditanya "Lu ngedukung siapa di IDOL 3?" Waduh! Udah Idol lagi ya? Waduh!
Atau...
Temen: Udah liat videoklip Paris Hilton yang baru, belum?
Gajah: Hah? Yang nightview itu ya? Belum! Gue belum dapet. Lu dapet di mana?
Temen: (merasa sedikit aneh) ya, di MTV lah!
Gajah: Hah? gile! Di acara MTV apaan? Berani banget MTV!
Temen: (curiga total) Are you sure we are talking about the same video?
Gajah: (tetap tolol) Memangnya dia bikin berapa video sih?
Ketidaknyambungan ini kalau dikenang disaat senggang sesekali memang lucu, tapi kalau terus-terusan bisa berakibat buruk bagi reputasi sosial gue yang secara praktis nggak eksis itu.
Ini lebih parah lagi: Di bidang kekutubukuan, gue pernah bisa sedikit di atas angin sebagai kutubuku paling kutu di dunia gue yang sempit. Tapi, sekarang, bahkan di dunia gue yang sempit itu gue nggak bisa lagi di atas angin.
Orang: Anda sudah pernah baca Laskar Pelangi?
Gajah: *glek* ...
Ampyuuunn... Gue kenal penulisnya. Tak cukup akrab, tapi gue bertegur sapa dengan beliau saat bersua di acara-acara sosial lokal. Kalau di depan beliau sendiri, tak sanggup gue mengakuinya: "Sebetulnya saya belum baca lho, tulisan anda itu..." Duh... maaf ya, Pak A.H.
Begitulah, jangankan buku terbaru yang lagi ngetren, sepasang novel tebal berjudul Suitable Boy yang gue beli dengan semangat membara setahun lalu itu, tak kunjung gue sentuh. Jangankan Suitable Boy yang berbahasa Inggris, Pasarnya Kuntowijoyo saja mangkrak di atas rak padahal berbahasa Indonesia. Detektif Wanita No.1 yang pinjaman Paus sampai berbulan-bulan hanya berhasil dibaca tiga per empatnya. Padahal teksnya mudah sangat. Gue pikir gue butuh yang lebih appetizing... akhirnya gue bacalah karya orang yang paling gue gandrungi akhir-akhir ini: Terry Pratchett. Tapi, amit-amit! The Globe II bahkan mundur jalan grak selama dua minggu ini. TIDDDAAAAKKKK.....!!!
Mandosh: Jonathan Stroud itu bagus banget! Keren! Nih, gue pinjemin novelnya.
Novel itu gue bawa ke mana-mana, tapi baru 1/3nya yang berhasil gue baca...well.. at least I'm trying!
Semua kelemotan dan kemunduran ini bikin gue ketar-ketir waktu berusaha melamar kerja di tempat yang mengutamakan tingkat pengetahuan gaul; yang tes tertulisnya mengukur seberapa kadar happening-nya gue.Yang bener aja lah!
Sebutkan sebanyak mungkin judul film pemenang Best Picture Oscar!
Gajah: Mmm... oke... Gone with the Wind, The Sound of Music, Silence of the Lamb, The Accused, Philadelphia...
(ehem... kayanya lebih ke film milenium yang ini ya, Mbak. Jangan Milenium yang lalu)
Hantaman puncak terjadi pas siang-siang gue manyun-manyun di depan kaca, nyobain tester lipstik berbagai warna yang sebagian besarnya bikin gue kelihatan tua... (which I try to avoid)
Paus Biru: Tau nggak, apa bedanya orang muda sama orang tua?
Gajah berlipstik: Ngng... nggak. Apaan?
Paus Biru: Misalnya ada iklan di TV nih ya... "Tahukah anda kedelai bagus buat kesehatan? Anda sudah mencoba snek kedelai ini?" Orang muda akan bilang "Wah, kayanya enak. Pengen beli ah besok!" Nah kalau orang tua, lihat iklan di TV "Tahukah anda kedelai bagus buat kesehatan?" orang yang sudah tua akan bilang "Ya, tahu." Terus pas iklannya diteruskan "Anda sudah mencoba snek kedelai ini?" orang yang sudah tua bakalan bilang "ah, sudah." Kesimpulannya, orang yang sudah tua akan menjawab iklan.
Gajah berlipstik: Berarti... gue... tua dong. Gue kan suka ngejawab kalau ada iklan di radio sama tivi.
Paus: Ya, itulah.
uuuhhh? What?....
Comments