Everybody Shouts! It's the Wedding SEASON!!
Akhirnya neng mripat menikah juga...
Kawan gajah satu ini adalah seorang wanita muda anak bungsu dari 16 bersaudara. Pas nganter undangan kawinannya, dia nampak berseri bahagia, diantarkan calon suaminya yang tak kalah glowingnya.
Dan Gajah dateng aja dong dengan niat dan sukarela ke kawinan dia. FYI, sudah tiga tahun ini Gajah menghindari datang ke kawinan siapa pun... Selain nggak tahu mesti pake baju apa, males bertegur sapa sama orang-orang yang dikenal. Kalo nggak dikenal kan bisa ngeles dan boong kalo ditanya-tanya... toh nggak kenal ini... (absurd)
Ke kawinan neng mripat, gajah tak sendiri, melainkan bersama Paus Biru, Pemuda DDR, Dugong Ratu yang males balik ke Jakarta, dan teman-teman dari Tobucil. Yang kebetulan 99% persen adalah jomblo.
Karena dateng telat ke perhelatan tersebut, para tukang makan ini nyaris kalap memburu sisa-sisa hidangan perjamuan. Kita udah pada dandan, ternyata... perhelatan outdoor itu tidak memberikan peluang untuk melaksanakan manuver #4 Mencari Jodoh di Pesta Perkawinan. Selain karena beda crowd, sepertinya yang tersisa hanyalah mereka yang sudah tidak tersedia di pasaran.
Speaking of weddings... bukan cuma gue yang menjerit kalo dapet undangan. Kata Paus Biru, temen2 dia yang sudah menikah semuanya menjerit waktu mengatur kawinannya masing-masing. Kalo gue menjerit gara-gara bingung mau pake baju apa, dateng sama siapa dan naik apa, para calon 'nganten itu menjerit karena stress, eek dan buek menghadapi persiapan naik ke pelaminan. Hihihi... emang enak kawin? Habis kawinannya juga pasti njerit lagi. Akibat: 1 Malam pertama, dan 2. punya anak.
Comments