0039

Encounter with the Slayer
(terj. bebas : Berpapasan dengan si Pembantai)

Cecunguk Purba (bukan orang Batak), yang jelek tapi ngangenin, adalah editor terbuas dan terganas yang pernah gue temui di jagad raya ini... so far. Tapi dia juga adalah editor kesayangan gue karena mau dengerin gue sampai subuh buta!

Setelah hampir sebulan gue dianggurin sama dia, akhirnya mahluk berbulu dengan tampang bintang bokep tahun 80an itu muncul! Dan sebelnya, dia lagi dalam mood yang terlalu bagus dan ramah... sehingga pembantaian yang gue harapkan, malah menjadi basa-basi foreplay yang terlalu panjang! ARGH...


Mirna: {start} Nih, tulisan gue buat minggu ini (ambil kuda-kuda)

Cunguk: (setelah membaca) Hmmhh... secara kemampuan saya nggak [melihat] masalah. Yang bagus adalah, kamu berhasil melewati keterbatasanmu sendiri. Tapi saya nggak terlalu suka isinya.

Mirna: Maksutnya? Karena isinya butut apa karena nggak sesuai ama selera lu? (mulai emosi)

Cunguk: Ya... (tampak senyum-senyum aneh)

Mirna: Kenapa jelek??? (menghunus pena)

Cunguk: Tapi kamu sudah berhasil melewati keterbatasanmu...dan (lempar bodi) kaya Mandosh bilang tadi yang bermasalah mungkin pembabakan cerita ya...

Mirna: (menatap Mandosh dengan penuh ancaman) Tapi gue pengennya emang biar kerasa sejam... kangen... rindu... dan betapa bersyukurnya cewek ini walopun cuma bisa sejam doang gitu... (+HP 200)

Mandosh: .... (mundur teratur dari arena)

Cunguk: (maju dan menebar jurus) Nah kalo itu yang lu mau sampaikan, berarti tulisan ini gagal! Ini terlalu pendek untuk bisa jadi bingkai adegan.

Mirna: (sempat terkapar dengan sekali tebasan...-HP 50) Tapi keterbatasan mana pula yang tadi lu maksut?? (bangkit dan bersiap menyerang lagi)

Cunguk: Ya, lu berhasil melewati fase butut yang kemaren... udah berhasil melepaskan diri dari bahasan yang "itu" (sebuah tendangan tanpa bayangan yang hampir tak tertangkap mata)

Mirna : (-HP 2000) damn. {game over}

Cunguk: Ya udah, kalo ada apa-apa kirim aja lah ya [ke mailbox]. (lalu pergi)

Mandosh: yak kita teruskan... jadi minggu ini...

Mirna: (masih terkapar)

Comments

Anonymous said…
MIIIR ! Kamu terlalu psimis (Sapi :Apa? Kepinis?) jangan liat bantaiannya, tp liat elu yg udah bisa keluar dari tragic end-minded, which is good ! Terus Tulisannya kan bagus, tinggal diperbaiki. (Yya, kamu ingiin sekali dipuji kaaan) Udah jgn ditelen kritiknya, perbaiki aja yg disarankan (artinya tetep sama...) Jgn kejebak penyakit gw yg pengen cepet selese aja, jadi endingnya maksa....
M. Lim said…
*JDUAGH!*
(terkapar)
.... uhuk....
Niken said…
Huehehe....
Pembantaian kilat itu suka lebih menohok dari pada pembantaian biasa ya. Tapi, kalo gitu pembantaian kilat khusus bakal lebih dashyat lagi dooong...

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Monster Playgroup (Pt. 1)