0036

Morbid and Insane

# Gue selalu khawatir:

Terkilir waktu jalan sendirian di tempat yang curam, dan patah pergelangan kaki. Open wound!


Mati di kamar, nggak ada yang nyadar dan nggak ketahuan sampai beberapa hari kemudian waktu bangkainya udah mulai busuk dan bau. Sedih banget...


Ketimpa jembatan layang.


Mengalami kematian yang panjang, lama, dan menderita; karena sakit, atau sebab-sebab lainnya misalnya terjebak longsor atau terowongan runtuh, dan oksigennya dikit, atau ketimpa jembatan layang.


Mati gara-gara keracunan Karbon Monoksida dalam mobil.


Kesamber petir.



# Tapi gue kadang membayangkan:

Ketusuk di daerah torso depan. Oleh orang lain. Di jalan. Limpa bocor, lambung bocor... paru-paru lubang... damn...


Motong sendiri pergelangan tangan kiri sampai putus. terus potongannya dibawa, terus ke rumah sakit sambil ketawa-ketawa tapi berlelehan airmata. Sick!




# Haha... ini lucu kalo diinget sekarang, tapi gue pernah dengan tolol dan sakitnya: (sesuai dengan urutan waktu, dimulai dari umur 12 sampai sekarang)

Berusaha bikin retak tengkorak gue versus tembok beton. That didn't work. And was actually really stupid in anykind of perspective.


Nearly overdosed on Sedative Drug... tapi yang ini sumpah bener-bener kecelakaan. Hahaha...


Menyusun rencana buat mencekik mati delapan ekor burung berkicau piaraan bokap. Pake tangan gue sendiri. Termasuk Kelpie, Murai kesayangan gue. Tapi ini terlalu sinting, jadi akhirnya kabur keluar rumah sampe jam sebelas malem. Bulan depannya Kelpie mati digasak tikus! ARGH!


Dengan dramatisnya jam delapan malam berjalan menentang arus lalulintas, di tengah-tengah jalan, buta sama airmata, dan dengan serius mempertimbangkan dilindas truk atau mobil. (hmmh... kebanyakan nonton sinetron dia)


Membabat rambut sendiri pake pisau dapur... gara-gara marah ke orang. Tadinya mau mutilasi daging, bukannya rambut, tapi ngeri nyeri. (Kok kasian sih elu, Min...)


Secara serius berniat mematahkan leher kucing tetangga dengan tangan kosong. Pake NIAT! Mematahkan! Untung aja kucing itu gag nongol sampe besok harinya pas gue udah tenang lagi. Kalo ini sih, pas dipikir-pikir lagi malah bikin gue ngeri sendiri. Gila! Ngebunuh kucing? Sakit jiwa macam apa sih ini?



# Hal-hal yang sebetulnya bisa dilakukan, tapi entah kenapa nggak pernah kepikir:

Mecahin semua piring dan gelas kalo lagi marah. Mungkin karena saraf gue rasanya mau putus kalo denger barang pecah. haha


Nampar/nonjok orang yang bikin marah. Lebih seringnya jadi menyakiti diri sendiri.



# Untuk mengakhiri daftar:

Kalaupun bunuh diri, cenderung akan lebih memilih obat sedatif dan relaxant dosis super duper tinggi, dicampur dengan minuman beralkohol, membungkus diri pakai selimut nyaman dan wangi, dan terbang ke neraka dengan diiringi soundtrack I Love You-nya sarah McLachlan.

Pilihan kedua, konsumsi pemati rasa dan relaxant ekstra kuat, iris nadi tangan dan kaki. Berendam di dalam bathtub air panas dan mengambang ke neraka diiringi soundtrack Pavarotti nyanyi Aria "Che Gelida Manina" dan "Nessun Dorma". Asyik juga kayanya...


Apakah akan meninggalkan pesan kematian? Hahah, yeah... yang isinya akan membuat orang-orang tertentu (harusnya) merasa bersalah sepanjang hidupnya. Damn!
Tapi kayanya sih, kalo emang sampai ke tahap suicidal macam itu, gue nggak akan ninggal pesen apa-apa sih. I'd prolly be too fucked up to think about anything else but death.



Eh... Tapi...Ngapain coba, gue bikin daftar ini? HAHAHA...

Comments

Popular posts from this blog

Durga Doesn't Have Laundry Problems, and We Shouldn't Either!

Have Child Will Travel: Nyepi Holiday Adventure (2)

Main ke Desa