Posts

Showing posts from November, 2006

035

HAPPINESS IS 1. Abis mandi pakai bedak menthol. Astaga, enak banget. Kesegaran bertahan cukup lama. And believe me, this matters a great deal in Surabaya at this time of the season. 2. Mango Smoothie I made myself. Biasanya di atas jam 9 malam, saat sedang kegerahan. Bliss. 3. Bantal panas yang meredakan ketegangan otot punggung. Terpujilah manufakturer bantal panas bajakan dari PRC itu! 4. Tertawa lepas waktu ngobrol sama beberapa orang. Berderai-derai dan tulus. Tercerahkan pula! 5. Nggak digigitin nyamuk sepanjang hari. When you're living where I'm living... it's like a miracle. 6. Multitasking dengan kesetanan setelah terjaga jam setengah sepuluh pagi. Yah walaupun siangnya ketiduran lagi sih... tapi paling nggak sebagian house chores udah selesai. 7. Malam-malam pas udah capek, menatap moncong Minti yang lagi bobo di kandangnya, terus ikut ketiduran. Hypnotic! 8. A cold bottle of Red Bull whenever I need it!

TOLONG!

Terkisah seorang pemijat shiatsu yang tuna netra. Pemijat ini bekerja di sebuah salon bernama Swarga. Dia adalah orang yang gue kagumi. Dia punya jasa gede buat orang-orang. Dia ini bisa dibilang pahlawan lho. Berikut ini adalah cerita kepahlawanannya.... PENYELAMATAN PERTAMA Abis begadang lebih dari seminggu lebih akibat mengejar setoran, lengan kanan gue nggak bisa diangkat. Beneran sumpah demi Tuhan nggak bisa diangkat lebih dari 10 derajat dari samping badan gue. Padahal masih ada tenggat lainnya di ujung tikungan. Gue hajar pake kerokan dan balsem geliga berlapis-lapis pun tak ada efeknya. Lalu si tukang pijat shiatsu yang buta itu... dia dengan telaten hingga berkeringat memilin-milin otot badan gue... hingga gue menjerit karena sakit tetap nikmat. (udah nggak mikir malu lagi soalnya emang sakit tapi nikmat banget!) Setelah hampir dua jam, gue pulang jalan kaki sempoyongan. Besoknya, badan gue lentur kembali sedia kala. PENYELAMATAN KEDUA Abis begadang... (halah, begadang mulu) a...

033

VERTIGO Contrary to popular believe, I don't talk to Her Highness Queen of my universe. In this case I always screen out things I wanted to say to her. The result is I'm not really as open as I want to with her. The thing is, nobody in my family communicate with eachother. Not in the normal ways, as in the ways that most regular people in any regular families in Indonesia do. Why I've forgotten about this, I can't say. But being back in an approximate parameter within these individuals that's my DNA pool, frustrated me in a mere couple of days. Am I blaming them for making me who I am today? Partially yes, I won't lie about that. As an excuse to counterpart the negative sense I made of it, they also brought out some of the positive sides in me. Am I self-made? I will proudly say that atleast 50% of me is self-made. No man is an island. To be more redundant; Am a woman. While am drowning in the ocean of indefinite terror that is the future, a very small voice w...