Penantian Penuh Makanan
Sebelum lupa semuanya, harus segera ditulis dan didokumentasikan ini. Penantian yang panjang. Lebayatun dan dramasyen, tapi memang begitulah rasanya menunggu peristiwa melahirkan. Minggu pertama Juli si manyun mengantar pulang ke Surabaya, setelah 3 hari menemani di Surabaya dia balik ke Jogja. Rencananya adalah dia baru balik menjelang tanggal perkiraan lahir si orok kunyit, yang jatuh pada tanggal 27 Juli. Cerita melahirkannya bisa ditilik di postingan blog sebelum ini . Nah, selama menunggu si orok mbrojol ke dunia, saya kayak orang pingitan. Baru bisa keluar rumah kalau ada si manyun karena Surabaya panas eram -- menyebabkan senantiasa berkiblat ke tempat yang memiliki fasilitas pendingin ruangan yaitu mall (bwahahak). Bapak saya terlalu bawel kalau dimintain nemenin ke mall. Ibu saya kerja dan sesudahnya kecapean, lebih milih istirahat. Adik saya sibuk sendiri. Yang bisa nemenin nggak pake bawel ya si papa kelinci. Kerjaan saya di rumah selain membaca, menerjemahk...